Daerah

Warga Tasikmalaya Tolak Full Day School

NU Online  ·  Selasa, 15 Agustus 2017 | 08:47 WIB

Jakarta, NU Online 
Warga di Tasikmalaya menolak pemberlakuan Full Day School (FDS). Pada Sabtu (12/8) sekitar 1000 orang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Nahdlatul Ulama (NU), Jalan Dr. Sukarjo Kota Tasikmalaya, sejak pukul 8.00 WIB hingga tengah hari. 

Para santri, pimpinan pondok pesantren, serta beberapa ormas Islam tampak mengikuti aksi tersebut. Antara lain; Internet Marketers Nahdlatul Ulama (IMNU), Perkumpulan Guru Madrasah (PGM), Gerakan Pemuda Ansor, IPNU, IPPNU, Lesbumi, Forum Pondok Pesantren (FPP), Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), serta ormas-ormas lainnya, termasuk  Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan Imamal Muttaqin Generation  (IMG). 

Mereka melakukan orasi serta menandatangi selembar kain yang menyatakan penolakan terhadap FDS yang sempat diwacanakan oleh Mendikbud berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017.  

Alasan penolakan tersebut, karena FDS dapat mengancam keberlangsungan Madrasah Diniyah. Demikian dikatakan Enceng Rahman, salah satu peserta aksi.

“Dengan adanya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 ini jelas akan mengancam keberadaan pendidikan Madrasah Diniyah, kalau sekolah terus kapan ngajinya,” ujar pengurus IMNU itu ketika dihubungi NU Online, Senin (14/8). 

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Achdiat Siswandi, menyatakan bahwa hingga hari itu tidak ada edaran kepada sekolah-sekolah yang mengharuskan pelaksanaan FDS. 

Enceng Rahman menambahkan, kepada masyarakat yang ingin menolak FDS, dapat berkontribusi melalui media sosial dengan menggunakan tagar #JihadTolakFDS dan #TolakFullDaySchool. (Alika Rukhan/Abdullah Alawi)