Daerah HUT KE-73 RI

Yayasan Al-Aqobah Al-Hidayah Jombang Rayakan HUT RI Tiga Hari

Jum, 17 Agustus 2018 | 17:00 WIB

Yayasan Al-Aqobah Al-Hidayah Jombang Rayakan HUT RI Tiga Hari

Santri Al-Aqobah Jombang gelar upacara HUT RI

Jombang, NU Online
Yayasan Al-Aqobah Al-Hidayah Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang Jawa Timur merayakan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) selama tiga hari berturut-turut.

Yayasan ini menaungi Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrsah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Islam terpadu Misykat Al Anwar serta empat lembaga pendirian non formal yaitu Pesantren Al Aqobah 1-4.

Perayaan tersebut dimulai sejak Kamis (16/8) dengan pembacaan surah Yasin dan tahlil setelah shalat maghrib. Keesokan harinya dilanjutkan dengan upacara bendera yang diikuti seluruh siswa-siswi beserta dewan guru. Dan pada Sabtu (18/8) perayaan kemerdekaan diisi dengan berbagai macam jenis lomba antar siswa-siswi.

"Generasi sekarang tugasnya mengisi kemerdekaan yang sudah dianugerahi oleh Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Diantaranya cara mensyukuri nikmat ini adalah belajar yang tekun, berdoa dan tidak merugikan negara," jelas sekretaris Yayasan Al-Aqobah Al-Hidayah Ahmad Faqih, Jumat (17/8).

Lanjut Faqih, tugas menjaga Indonesia tidak bisa diwakili kepada orang lain karena itu tugas setiap warga negara Indonesia. Begitu juga tugas belajar tak bisa dibebankan kepada orang lain melainkan tugas individu yang harus ditanggung setiap kepala.

"Kita harus terus berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Karena itu setiap warga negara baik, menjaga Indonesia dan mengisi kemerdekaan," tambahnya.

Salah satu siswa SMA Terpadu Misykat Al-Anwar Adib Al-Arif mengatakan, kegiatan doa bersama untuk Indonesia dilakukan di asrama masing-masing serta dipisah antara cowok dan cewek. Sedangkan untuk upacara bendera dan perlombaan dilakukan di Al-Aqobah 4.

"Perlombaannya di Pesantren Al-Aqobah 4, karena lokasinya luas dan bisa menampung ratusan siswa-siswi," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, sebagai seorang santri wajib baginya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia merdeka tak lepas dari jasa para ulama dan santri. Sebut saja KH Hasyim Asy'ari yang menggerakkan santrinya untuk memerangi penjajah.

"Di pesantren kita selalu diingatkan oleh pengasuh untuk mencintai Indonesia tanpa lelah. Bila ada kekurangan maka diperbaiki bukan ditinggal pergi," pungkas Adib. (Syarif Abdurrahman/Muiz)