Daerah

Yayasan Mahyal Ulum Al-Aziziyah Aceh Luncurkan STISNU Berbasis Pesantren

Sen, 5 Oktober 2015 | 13:04 WIB

Aceh, NU Online
Pimpinan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Mahyal Ulum Al-Aziziyah Tgk H H Faisal Ali secara simbolis meresmikan perdana perkuliahan berbasis pesantren Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nadhlatul Ulama (STISNU) Aceh yang beralamat di Sibreh Suka Makmur, Aceh Besar, Senin (5/10). STISNU merupakan satu-satunya sekolah tinggi di Aceh Besar yang mewajibkan mahasiswanya mondok di pesantren.
<>
“Hal ini bertujuan menyinkronisasi antara pendidikan kampus dan pendidikan dayah di mana mahasiswa selain mendapatkan ilmu di kampus juga dibekali ilmu agama di dayah,” kata Lem Faisal.

STISNU, menurut Lem Faisal, memiliki nilai tambah dibanding sekolah sekolah tinggi lainnya. Di antaranya, dengan perpaduan metodologi sains dan pengajian salafiyah yang diharapkan mahasiswa mampu memahami kitab kuning di samping kompetensi akademik lainnya.

"Semoga dengan diresmikannya STISNU ini, ke depannya mampu melahirkan lulusan mahasiswa yang bermutu dan berkompeten," kata Lem Faisal.

Ketua STISNU Aceh Tgk H Muhammad Hatta mengatakan, kampus ini nantinya diharapkan mampu mencetak kader-kader hafiz.
 "Kita ingin memperkenalkan bahwa perguruan tinggi harus memiliki landasan-landasan yang paling kokoh, yaitu landasan ahlussunnah wal jamaah," katanya.

Ia berharap generasi Aceh ke depan melalui STISNU ini menjadi generasi yang memiliki kualitas intelektual dan juga memiliki basis kedaerahan.

"Ini merupakan sebuah gagasan untuk menghindari pemahaman yang selama ini kerap jadi perbincangan di Aceh dengan berbagai berbagai persoalan, dan juga melahirkan kader-kader ulama yang berintelektual yang akan memberikan pemahaman ke masyarakat dan diharapkan mampu tampil di nasional dan interasional," ujarnya.

Untuk tahun pertama, STISNU Aceh sudah membuka dua pilihan jurusan, S1 Hukum Ekonomi Syari'ah dan Hukum Keluarga berdasarkan surat izin dari Dirjen Pendidikan Tinggi Islam RI.

"Dengan jumlah dosen yang mengajar berjumlah 14 orang yang ahli di bidangnya masing-masing serta dengan jumlah mahasiswa sebanyak 62 mahasiswa untuk kedua prodi tersebut," ujarnya. (Zikirullah Al-Farisi/Alhafiz K)