Daerah

YPMNU Jepara Bekali Guru TPQ Wawasan Psikologi Anak

Jum, 5 Juni 2015 | 09:34 WIB

Jepara, NU Online
Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPMNU) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggelar Workshop Psikologi untuk Guru TPQ “Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan Melalui Pengembangan Psikologi Anak di TPQ” di Pendopo kabupaten Jepara.
<>
Kegiatan yang diikuti 150 peserta, Selasa (02/06), ini menghadirkan dua pembicara Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah Abdul Wahib serta Kajur PGRA UIN Walisongo Semarang Mursyid.

Latifah, ketua panitia, mengatakan, kegiatan betujuan memberikan bekal guru TPQ agar agar tidak membosankan dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan sebisa mungkin mendidik dengan cara yang menyenangkan.

Abdul Wahib dalam paparannya menyampaikan, orang tua mempunyai kewajiban untuk menjaga anak. Sehingga yang berkewajiban menjaga bukan guru saja melainkan kedua pihak sama-sama menjaga dari hal yang negatif.

Jika anak-anak dijaga dengan baik Wahib dosen UIN Walisongo ini meyakini 3 potensi yang ada di anak agama, bahasa dan akhlak semakin berkembang.

Hal ini menjadi alasan Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah lebih baik memberikan pendidikan kepada anak yang layak daripada memberikan sedekah. “Sebab pendidikan adalah investasi dunia dan akhirat,” jelas Wahib.

Membiayai anak dari jenjang paling bawah ke jenjang paling tinggi merupakan investasi yang paling baik. Apalagi jika pendidikan yang diberikan kepada anak tidak lepas dari pendidikan keagamaan.

Ia pun menegaskan. pendidikan tidak menjadi jaminan seorang bertahan hidup tetapi satu negara dikatakan maju dengan pendidikan yang bermutu. Hal lain dikemukakan Mursyid. Menurut Kajur PGRA UIN Walisongo cara untuk mendidik anak agar tetap menyenangkan yakni menyisipi kegiatan belajar dengan lagu-lagu.

Tentu lagu-lagu yang diaransemen sesuai kebutuhan guru dan bermuara pada pendidikan TPQ. Lagu-lagu tersebut kata lelaki asal Demak ini bisa dikutipkan dari Al Qur’an dan Hadits. Harapannya pelajaran bisa diterima dengan baik lagu-lagu yang bernuansa religi juga memperkuatkan keimanan anak kepada Allah SWT. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)