Abu Nawas dan Nazar Sembelih Kambing Bertanduk Besar
NU Online · Sabtu, 27 Maret 2021 | 12:20 WIB

Esok pagi, Hamid menjumpai Abu Nawas dengan seekor kambing yang punya tanduk dan anaknya yang masih bayi, beserta istrinya.
Patoni
Penulis
Di sebuah negeri, hidup seorang saudagar kaya raya bernama Abdul Hamid. Di usia perkawinannya yang sudah mencapai lima tahun, Hamid dan istrinya belum juga dikarunia momongan atau anak.
Pada suatu hari, setelah shalat Ashar di masjid Hamid bernazar, "Ya Allah, jika engkau mengaruniai aku seorang anak, maka akan kusembelih seekor kambing yang memiliki tanduk sebesar jengkal manusia".
Nazar yang disampaikan Hamid tidak mudah, bahkan sulit karena di zamannya sangat jarang terdapat kambing bertanduk sebesar jengkal manusia atau bertanduk besar itu.
Dengan kehendak Allah, doa Hamid terkabul. Dia dan istri bahagia bukan kepalang. Singkat cerita bayinya pun telah lahir. Hamid segera mengadakan sayembara kambing dengan tanduk sebesar yang diinginkannya itu.
Hari berganti hari, Hamid dan istrinya tidak juga mendapatkan kambing yang dimaksud. Akhirnya ia mengirim utusannya bernama Shabur untuk meminta tolong kepada Abu Nawas.
Hamid si kaya raya berharap bisa menemukan kambing dimaksud atau minimal Abu Nawas bisa memberikan solusi atas nazarnya itu.
“Ya sudah, katakan kepada tuan kamu, bawa seekor kambing yang punya tanduk dan bayinya tersebut besok pagi ke masjid,” ucap Abu Nawas kepada Shabur.
Esok pagi, Hamid menjumpai Abu Nawas dengan seekor kambing yang punya tanduk dan anaknya yang masih bayi, beserta istrinya.
"Baiklah tuan Hamid, jika nazarmu kepada Allah SWT menyembelih kambing yang punya tanduk sebesar jengkal manusia, sekarang tunjukkan mana kambing yang kau bawa kemari, dan mana anakmu?" tanya Abu Nawas.
"Ini kambing dan anak saya,” jawab Hamid.
Abu Nawas kemudian mengukur tanduk kambing dengan jengkal anak bayi. "Sekarang kamu sudah bisa membayar nazarmu kepada Allah SWT karena sudah dapat kambing yang pas,” kata Abu Nawas. (Ahmad F)
Terpopuler
1
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
4
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
5
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua