Seorang anggota Banser yang telah berumur menyambut rombongan Bupati, dan memandu perjalanan Bupati ke acara pengguntingan pita peresmian. Nyatanya, anggota Banser tua ini membelokan Bupati ke suatu tempat yang jauh dari lokasi acara.
Bupati, rombongan patwal (patroli dan pengawalan), dan saya yang ikut di mobil patwal manut saja ketika seorang anggota Banser mengajak muter-muter dengan sepeda motor bututnya menyusuri jalan mulus sejauh lima kilometer lebih di daerah pegunungan.
Hingga di ujung jalan yang tidak lagi beraspal, si anggota Banser menghentikan motornya. Bupati, ajudan dan saya pun ikut turun dari mobil. Ajudan Bupati bertanya, "Mana pita yang mau digunting?"
Banser tersebut hanya tersenyum, seraya menjawab. "Sudah Pak, cuma sampai di sini saja jalan yang dibangun tentara," jawab Banser enteng.
Tanpa babibu lagi, kami pun berbelok arah lagi.
Sementara di lokasi pengguntingan pita, Dandim, Kapolres, pejabat terkait dan masyarakat sudah lama menunggu.
Saya pun akhirnya membisikan pada Bupati, bilang aja tadi habis blusukan, checking jalan yang digarap apakah sudah sesuai proposal atau belum. "Jangan bilang kesasar atas petunjuk Banser ya, Bu," bisiku. (Wasdiun)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua