Di dalam bus AC yang ia tumpaki, Dirman duduk persis di belakang seorang laki-laki kekar dan berambut gondrong.
Laki-laki yang dikenal sebagai preman kampung itu pertama kalinya naik bus AC. Udara yang keluar dari lubang AC berhembus kencang menimpa pundaknya.
Saking kencangnya angin AC, pundak si preman kampung bagaikan tertepuk. Dia refleks mengira pundaknya ada menepuk.
“Hei, siapa yang menepuk pundak gue?!” si preman sedikit berteriak.
Dirman yang berada di belakang berkata, “Itu AC, bang.”
“Jangankan Ase, si Along aja gue ladenin,” ujar si gondrong mengira AC (Ase) nama orang. (Ahmad)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua