Kiai Basirun pagi itu mengisi forum pengajian. Jamaah yang terdiri dari ibu-ibu tampak sangat antusias. Sang kiai berceramah tentang empat model keluarga yang disarikan dari kisah-kisah terdahulu.
“Yang pertama,” kata Kiai Basirun, “model keluarga Nabi Nuh dan Nabi Luth. Suaminya saleh, istrinya durhaka.”
“Yang kedua, keluarga Fir’aun. Istrinya salehah tapi suaminya durhaka.”
Suasana tenang. Jamaah manggut-manggut.
Kiai Basirun pun melanjutkan, “Yang ketiga, model keluarga Nabi Ibrahim. Suami dan istri taat kepada Allah. Bahkan sampai anak cucunya.”
“Yang keempat, keluarga Abu Lahab. Baik suami maupun istri sama-sama durhaka.”
Setelah menjelaskan empat contoh model keluarga itu, Kiai Basirun bertanya kepada jamaahnya, “Kira-kira ibu-ibu pengajian ini memilih yang mana?”
“Keluarga Nabi Ibrahim….!” teriak ibu-ibu serentak.
“Baik... Nabi Ibrahim istrinya dua: Siti Sarah dan Siti Hajar.”
Forum mendadak hening. (Khoiron)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua