Ilustrasi pisau sunat. (ist)
Momen libur panjang belajarnya di pesantren, Idin dan beberapa teman santri satu kampungnya ingin mengisi liburan ke Pulau Bawean, Gresik.
Setelah berkeliling ke beberapa lokasi wisata pantai, Idin kebelet pipis dan langsung menuju toilet pria yang cukup rapi berbentuk urinoir tapi tanpa sekat.
Sampai di toilet, Idin agak bingung melihat tempat kencingnya karena di pesantren terbiasa langsung masuk ke kamar mandi dan kencing.
Tetapi dia langsung mengerti tempat kencing sambil berdiri itu. Idin merasa lega.
Pas ketika itu ada satu orang di pinggirnya yang juga sedang kencing. Dia menoleh ke Idin dan bertanya, “Kamu dari Jombang ya?”
Idin agak terkesiap tiba-tiba ditanya orang di sampingnya yang sama-sama sedang kencing.
“Kok sampean tahu saya dari Jombang?” tanya Idin yang sedari kencing hanya menatap ke tembok.
“Yang nyunat kamu Haji Rohim yang penglihatan matanya buram sebelah ya?” tanya orang itu lagi.
“Betul, tapi kok mas bisa tahu semua?” tanggap Idin.
“Soalnya cuma Haji Rohim yang sayatan sunatnya melenceng, dan situ sedang ngencingin sepatu saya.”
Idin: “Hahhh!”
(Ahmad)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua
