Humor

Kecurangan Pemilu

NU Online  ·  Jumat, 3 Mei 2019 | 03:00 WIB

Sore hari di bawah pohon kersem diselimuti angin sepoi-sepoi, dua pendukung calon kepala desa (cakades) bernama Juki dan Min sedang memperdebatkan kecurangan pemilihan umum kepala desa (pemilu kades) di desanya.

Cakades yang dikukung Juki membawa tanda gambar Padi, sedangkan cakades yang didukung Min membawa tanda gambar Jagung.

Masa-masa kampanye ditandai keramaian kampanye di berbagai sudut desa. Satu sama lain mengunggulkan calonnya. Tak jarang memunculkan kondisi batin yang tidak kondusif dan suasana yang tegang.

Namun demikian, masing-masing pendukung bisa menahan diri agar pilkades berjalan aman dan damai. Walau begitu, ada beberapa pendukung ‘arus pendek’. Salah satunya si Min.

Setelah dilakukan pemungutan suara yang dipusatkan di lapangan desa, cakades yang didukung si Min kalah telak. Ia pun tidak terima dan menganggap kubu Padi curang.

“Pokoknya kalian curang,” ucap Min setengah teriak kepada si Juki.

“Kecurangannya di mana?” tanya Juki tenang.

“Ya pokoknya curang, calon aku mendapat banyak dukungan kok bisa kalah? Berarti kalian curang,” kata Min makin meninggi.

“Kalau tak bisa menerima kekalahan, lain kali bikin pilkades sendiri aja, didukung sendiri, dicoblos sendiri, dijamin menang sendiri,” ujar si Juki sambil ngloyor. (Ahmad)