Semua pengendara patuh kecuali satu orang. Ya, karena sudah mengenakan peci putih, seorang pemuda merasa tidak perlu memakai helm.
"Temen-temen Anda sudah pakai helm. Kenapa Anda tidak pakai?" Tanya polisi kepada pemuda berpeci putih itu.
"Pakai peci itu lebih berpahala daripada pakai helm, Pak. Lagian, memang ada dalilnya harus pakai helm?"
Pak Polisi cuma garuk-garuk kepala, mundur pelan-pelan, dan membiarkan rombongan melanjutkan aksinya.
Di perempatan berikutnya, pemuda tersebut kembali kena semprit polisi. "Maaf, Mas. Menurut peraturan, semua pengendara motor mesti pakai helm," imbau polisi.
"Bapak menghina peci saya. Bapak anti Islam?"
Mendengar kata-kata itu, sang polisi keder. Tak berani membantah, apalagi menilang.
Di dua perempatan berikutnya, sang pemuda kembali kepergok polisi dan lagi-lagi berhasil lolos dengan "dalil" mematikan. Hingga akhirnya rombongan kena musibah besar. Jembatan yang mereka lewati ambruk dan menyebabkan semua pengendara menderita gegar otak. Kecuali pemuda berpeci putih itu.
Para dokter heran. Dengan kepala nyaris terbelah, bagaimana mungkin pemuda ini selamat dari gegar otak? Sungguh ajaib!
Setelah tim dokter bedah melakukan pemeriksaan, akhirnya terbongkar: ternyata di kepala pemuda tersebut enggak ada otaknya. (Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua