Humor

Kitab Umaryotho

NU Online  ·  Jumat, 21 Oktober 2016 | 01:00 WIB

Zaidan adalah sosok santri yang boleh dibilang bersungguh sungguh dalam mencari ilmu. Baru tiga bulan masuk pesantren, sudah banyak kitab kuning yang ia kenal, meskipun dia sendiri belum menguasai isinya.

Suatu ketika Zaidan diperlihatkan oleh teman sekamarnya kitab baru yang akan dibaca di masjid pesantren, karena kitab sebelumnya sudah khatam. Saat itu dia tidak bertanya apa nama kitab tersebut, ia hanya memperhatikan halaman depan dan merasa yakin akan nama kitabnya.

Zaidan kemudian mencari kitab tersebut di toko buku pesantren, tetapi sayang persedian kitab itu sudah habis, maka pergilah ia ke kota tak jauh dari pesantrennya, dan akhirnya tiba di sebuah toko kitab.

“Assalamulaikum, saya mau beli kitab tuan Habib,” ujar Zaidan pada pemilik toko.

“Waalaikum salam, mau beli kitab apa, Mas?”

“Kitab ‘Umaryotho.”

Pertanyaan itu diulangi lagi oleh pemilik toko, dan jawabannya tetap: kitab ‘Umaryotho. Rupanya tuan Habib ini tidak mengenal nama kitab yang disebutkan Zaidan.

Melihat pemilik toko kebingungan, Zaidan pun mencoba menjelaskan, “Kitab Nahwu, tuan Habib.”

Pemilik toko kemudian mengambil dan menunjukkan beberapa kitab ilmu nuhwu, tetapi kitab-kitab itu bukanlah yang dicari Zaidan. Akhirnya tuan Habib membawakan sebuah kitab Nahwu yang kebetulan stoknya tinggal satu. Alangkah senangnya Zaidan tatkala melihat kitab itu. “Ya… Benar tuan Habib, kitab ini yang saya cari.”

Tuan Habib pemilik toko pun akhirnya lega karena terlepas dari rasa bingung sembari berucap, “O… Kitab ‘Imrithi, tho...”

Maklum, santri baru.... (Hosni Rahman)