KH Anwar Zahid dalam satu ceramahnya bercerita, dirinya pada suatu saat mengisi pengajian di suatu kampung dan diminta untuk menjadi imam shalat Tarawih.
<>
Karena masih ada sosok kiai sepuh ia pun menghormati beliau untuk mengimami. Shalat sunnah dimulai.
Saat membaca surat al-Fatihah dengan fasih dan lancar. Bakda Fatihah imam melafalkan, “wama….” Kiai asal Bojonegoro ini hendak membantu terusan lafal dari imam tetapi ia bingung lanjutan "wama" yang kiai sepuh itu maksud.
Imam pun mengulang kata "wama" berkali-kali, tapi juga tidak ada lanjutan-lanjutannya. Saking kesalnya makmum dari kalangan anak-anak dari shaf paling belakang bersoloroh,”Qulhu ae Lek!”. Maksudany, Qulhu saja,Pak. (Syaiful Mustaqim)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua