Seorang santri, sebut saja namanya Tholib, dipanggil untuk menghadap kiainya. Karena mungkin merasa sungkan jika sowan sendirian, akhirnya Tholib mengajak seorang santri senior.
Sesampainya di kediaman pengasuh, Tholib disuruh kiayinya membuatkan teh.<>
Kiai: "Kang, gaweo dewe teh nang dapur mburi!" (Kang, silahkan membikin teh sendiri di dapur belakang).
Tholib: "Njeh yai." (Iya kiai).
Setelah teh siap dihidangkan, Tholib membawanya ke ruang tamu. Merasa ada yang kurang di meja lantaran hanya ada beberapa gelas berisi teh, lantas sang Kiai menyuruh Tholib untuk mengambil kue di dapur juga.
Kiai: "Kang, nek ono jajanane, jukuken toples nang dapur!" (Kang, kalau ada kue, ambil saja toples di dapur).
Tholib: "Njeh yai." (Iya kiai).
Begitu sampai di dapur. Tholib menjumpai sebuah toples di dapur dan langsung mengambilnya, tanpa memastikan isi yang ada di dalamnya.
Sembari meletakan toples di meja, tanpa basa-basi Tholib langsung membuka tutup toplesnya
Tholib: "Niki yai jajanipun." (Ini kiai, kuenya)
Sambil terkekeh-kekeh, kiai mengatakan: "Ealaahh, Lib, gereh kok yo disuguhke lhoo!" (Ikan asin kok disuguhkan.)
Tholib tak bisa berkata-kata lagi. (Anwar)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
5
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua