Muhammad Faizin
Kontributor
Tidak seperti biasanya, pagi itu Misbah tak terlihat di dapur pondok untuk sarapan bareng bersama teman-teman sekamarnya. Selepas ngaji shubuh, ia terlihat berdiri di pintu gerbang pesantren menyapa setiap orang yang lewat dengan ramahnya.
Setelah hampir dua jam ia melakukan hal yang tak biasa ini, ia pun pergi ke dapur. Namun ternyata, sarapan pagi sudah habis tak tersisa sama sekali.
"Pri, sarapannya kok habis. Bagianku mana. Laper nih," tanya Misbah pada Supri yang kebetulan masih piket di dapur, membersihkan perabotan masak.
"La kamu kemana saja. Awali hari dengan sarapan dong. Kalau telat sarapan, ya begini jadinya. Kelaparan," jawab Supri.
"Aku tuh nggak sarapan dulu karena melaksanakan saran pak ustadz saat ngaji subuh tadi. Pak ustadz kan bilang, awali harimu dengan senyuman," katanya polos. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua