Kuala Lumpur, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia meluncurkan Pondok Pesantren An-Nahdhah secara virtual. Acara yang bekerjasama dengan 164 Channel ini dihadiri oleh 70 partisipan dari dua negara, yaitu Malaysia dan Indonesia.
Â
Ketua PCINU Malaysia, Ustaz Rudy Mahfud mengatakan, pesantren tersebut dibangun oleh PCINU di atas tanah wakaf salah satu warga Malaysia. Pondok An-Nahdhah ini juga dibuka untuk semua kalangan yang ingin belajar ilmu agama dari pengajar, ustaz, dan kiai berkompeten.
Â
"Pengajar Pondok An-Nahdlhah ini terdiri dari pengajar tetap dan pengajar undangan. Pengajar tetap ini terdiri dari para ustaz dari jajaran PCINU Malaysia, Syuriyah dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU)," katanya Sabtu (12/12).
Â
Sedangkan untuk pengajar undangan ini terdiri dari para guru besar, profesor, doktor, dan yang lainnya yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Tema-tema kajian yang dibawakan mereka dikemas secara tematik dan modern serta bersifat kontemporer sehingga relevan dengan kondisi serta keperluan masyarakat.
Â
Adapun kitab-kitab salaf khas pesantren yang menjadi kajian santri antara lain yaitu Fathul Mu’in, Al-Madkhal fi Fiqh Muamalah al-Maliyah, Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidi al-Mursalin, Safinatun Najah, Kailani, Alfiyah Ibnu Malik, Arba’in Nawawi, Waraqat fil Ushulil Fiqhi, Adab Al-Amim wa al-Muta’allim, dan An-Nashoih ad-Diniyyah.
Â
Pria yang juga ketua pembangunan pesantren ini menyebut, bahwa pengelola pesantren berkomitmen memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada santri-santrinya. Bahkan para santri tak dibebankan pembiayaan pesantren, sehingga mereka (santri, red) bisa belajar lebih fokus.
Â
"Kita selalu tulus memberikan materi pendidikan sebaik mungkin kepada masyarakat tanpa ada pungutan biaya sedikit pun, yakni gratis," jelasnya.
Â
Sementara itu, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Mokh Farid Ma’ruf dalam sambutannya menyampaikan, kehadiran Pondok An-Nahdhah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kongkret dalam menyebarkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin
Â
"Dengan tenaga pendidik, para alim-ulama yang santun ini bisa menyebarkan keilmuan yang dimilikinya secara masif sehingga masyarakat sekitar merasa damai dan fokus pada hal-hal yang baik," ungkap Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur ini.
Â
Kontributor: Hanif Mudzofar
Editor: Syamsul Arifin