Daerah

Ringankan Beban Duafa, LAZISNU Jember Bagikan Sembako

Sab, 12 Desember 2020 | 03:00 WIB

Ringankan Beban Duafa, LAZISNU Jember Bagikan Sembako

Suasana pembagian sembako kerja sama LAZISNU Jember dan Bank Indonesia. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Jember, NU Online
Efek domino munculnya virus Corona terhadap sektor ekonomi masih belum hilang. Sebab, cukup lama roda perekonomian tersendat akibat kebijakan penanganan Corona. Untuk itulah, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jember, Jawa Timur terus berupaya memberikan bantuan bagi masyarakat meski secara masif.


Terbaru, PC LAZISNU Jember bekerja sama dengan Bank Indonesia, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU dan Fatayat NU membagikan 85 paket sembako kepada para duafa yang dipusatkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, Jember, Jumat (11/12).


Menurut Ketua PC LAZISNU Jember, Achmad Fathor Rosyid, pembagian sembako itu dimaksudkan untuk membantu meringankan beban hidup mereka di tengah lesunya ekonomi akibat berlarutnya wabah Corona. Katanya, saat ini beban hidup masyarakat semakin berat karena selain pemasukan berkurang, harga sembako juga tinggi.


“Makanya beban masyarakat cukup berat, dan kita perlu hadir untuk membantu mereka,” terangnya seraya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia atas sinergi sosialnya.


Rosyid menambahkan, munculnya virus Corona tidak hanya mengincar nyawa manusia tapi juga menjadi mimpi buruk  bagi perekonomian bangsa. Bahkan hingga saat ini, efek ekonomi masih belum berakhir meski pemerintah sudah berikhtiar dengan berbagai cara untuk membangkitkan ekonomi sekaligus menghilangkan virus Corona.


“Corona, begitu banyak korban yang ditimbulkan, baik nyawa maupun ekonomi,” jelasnya.


Di tempat yang sama, Ketua PAC Muslimat NU Kalisat, Nyai Hj. Nurul Kamila menyatakan bahwa kunci menggeliatnya roda perekonomian masyarakat sangat bergantung kepada normalnya kesehatan masyarakat. Sebab selama wabah Corona masih ada, usaha ekonomi juga terhambat.


“Makanya dalam setiap pengajian, kami selalu menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan,” ujar Nyai Hj. Nurul, sapaan akrabnya.


PAC Muslimat NU Kalisat, lanjutnya, juga terus menggalang dana terutama dari para pengurus untuk dibagikan kepada masyarakat. Nyai Hj Nurul mengaku merasakan betul betapa susahnya ekonomi pasca-virus Corona mewabah di Indonesia. Kegiatan ekonomi belum berjalan seratus persen. Keramaian-keramaian yang menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat juga masih jarang. Demikian juga penyedia jasa, masih banyak yang menganggur.


“Semua itu membutuhkan kehadiran kita, meski tidak harus semuanya kita bantu,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin