Internasional

100 Hari Perang di Gaza, UNICEF: Anak-anak Hadapi Tiga Ancaman Serius

Sel, 16 Januari 2024 | 11:00 WIB

100 Hari Perang di Gaza, UNICEF: Anak-anak Hadapi Tiga Ancaman Serius

Ilustrasi anak korban konflik perang Palestina Israel bersama orang tuanya. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Children's Fund (UNICEF)  memperingatkan tiga ancaman serius yang dihadapi anak-anak di Gaza, Palestina akibat bombardir yang dilancarkan Israel selama 100 hari.


Perwakilan Khusus UNICEF Lucia Elm mengingatkan akan tiga ancaman besar yang mengintai anak-anak korban perang di Gaza, yaitu konflik, penyakit, dan kekurangan gizi.


Elm menyatakan bahwa penderitaan anak-anak di Jalur Gaza sudah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi. Setiap hari, anak-anak dan keluarga di wilayah tersebut menghadapi risiko kematian yang meningkat karena serangan udara, penyakit akibat kekurangan air bersih, dan kekurangan makanan.


“Setiap hari, anak-anak dan keluarga di Jalur Gaza menghadapi peningkatan risiko kematian akibat udara, penyakit akibat kekurangan air bersih, dan kekurangan makanan,” tuturnya, dilansir dari UN News, Senin (15/1/2024).
 

Elm juga menyoroti dampak pemboman yang menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.


Ketika berada di Gaza minggu lalu, Elm mengatakan ia dan timnya menghadapi kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar dan pasokan medis ke wilayah utara Gaza. Tak hanya itu, pembatasan pergerakan juga menghalangi mereka melakukan misi penyaluran bantuan.


“Ketika saya berada di Gaza minggu lalu, kami mencoba selama enam hari untuk mendapatkan bahan bakar dan pasokan medis ke utara dan selama enam hari pembatasan pergerakan menghalangi kami untuk melakukan perjalanan. Rekan-rekan saya di Gaza mengalami tantangan yang sama selama berminggu-minggu sebelum kedatangan saya,” katanya.


Elm mengingatkan bahwa ribuan anak telah kehilangan nyawa mereka selama konflik ini, dan ribuan anak lainnya akan terus berada dalam ancaman, kecuali tindakan segera diambil untuk mengatasi hambatan bantuan kemanusiaan, meliputi keamanan pengiriman logistik serta meningkatkan volume bantuan.


Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina mencapai angka lebih dari 23 ribu jiwa.


Pada hari ke-100 hari sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 24.452 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 24.100 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 352 korban jiwa terdapat di Tepi Barat.


Anak-anak merupakan korban terbesar serangan Israel terhadap Palestina. Korban anak-anak yang terbunuh akibat agresi tersebut mencapai separuh dari total korban tewas. Hingga kini, sebanyak 12.345 anak-anak dilaporkan terbunuh dalam perang Israel di Gaza.