Internasional

100 Ribu Muslim Penuhi Masjid Al-Aqsa Laksanakan Shalat Malam Lailatul Qadar

Jum, 29 April 2022 | 14:15 WIB

100 Ribu Muslim Penuhi Masjid Al-Aqsa Laksanakan Shalat Malam Lailatul Qadar

Suasana shalat malam lailatul qadar di Masjid Al-Aqsa. (Foto: Hazem Bader/AFP)

Jakarta, NU Online

Malam ganjil di akhir-akhir bulan Ramadhan yaitu pada 27 April 2022 bertepatan pada 25 Ramadhan dimanfaatkan sekitar 100 ribu Muslim untuk memadati Masjid Al-Aqsa. Mereka melaksanakan shalat malam lailatul qadar.


Momen spesial ini tentu saja tidak hanya sebagai sarana ibadah semata, tetapi juga sebagai momen warga Muslim untuk berdoa agar perdamaian terwujud, khususnya bagi warga Palestina.


Dilaporkan media lokal Israel, Times of Israel, jamaah berkumpul dan menggelar shalat mulai malam hari. Pada malam itu, umat Muslim percaya ayat pertama Al-Qur'an diberikan kepada Nabi Muhammad.


Di tengah kekhusyukan itu, ribuan polisi Israel dikerahkan untuk mengamankan ibadah tersebut. Komisioner Kepolisian Israel, Kobi Shabtai, mengaku sudah melakukan pengecekan keamanan sejak sore.


Masjid Al-Aqsa, atau Temple Mount bagi umat Yahudi, merupakan tempat tersuci ketiga bagi umat Muslim, dan tempat paling suci bagi warga Yahudi.


Masjid ini sempat menjadi titik bentrok antara kepolisian Israel dan demonstran Palestina beberapa waktu lalu.


Reuters melaporkan, setidaknya 153 warga Palestina terluka akibat bentrok dengan kepolisian Israel di Masjid Al Aqsa pada 15 April lalu.


Beberapa warga Palestina terluka akibat peluru karet, granat kejut, dan dipukul dengan tongkat milik polisi.


Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Gantz menyampaikan selamat Ramadhan kepada Abbas dan warga Palestina.


Dikutip dari AFP, Gantz berharap bahwa warga Palestina bisa menikmati Ramadhan dengan penuh berkat, perdamaian, dan ketenangan. 


"Gantz mengucapkan harapan agar Abbas dan warga Palestina menikmati Bulan Ramadhan yang penuh berkat. Ramadan harus menjadi bulan perdamaian dan ketenangan, bukan masa yang penuh terror," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Israel yang dikutip AFP, Selasa (5/4).


Israel dan Palestina pun dianggap tengah berupaya untuk meredam ketegangan menjelang sejumlah acara keagamaan yang terjadi bersamaan, seperti Ramadan dan Paskah. Tahun lalu, bentrokan pecah antara Israel dan Palestina selama Ramadhan.


Bentrokan itu memicu perang antara Israel dan penguasa Jalur Gaza, Hamas. Gantz menyatakan bahwa Israel siap mengambil langkah-langkah kemanusiaan selama dan setelah Ramadhan. Meski demikian, Gantz tak menjabarkan lebih lanjut langkah kemanusiaan yang dimaksud.


Gantz juga menyampaikan apresiasi atas pernyataan Abbas mengenai serangan yang menewaskan lima orang di Bnei Brak dekat Tel Aviv, Israel, bulan lalu. Dalam pernyataan itu, Abbas menegaskan bahwa pembunuhan semacam itu.


"Hanya akan memperburuk situasi, sementara kita semua butuh kestabilan."


Pernyataan belasungkawa Abbas itu memang dianggap langka mengingat sejarah panjang konflik antara Israel dan Palestina.


"Pembunuhan warga Palestina dan warga sipil Israel hanya akan memperburuk situasi, sementara kita semua berjuang untuk stabilitas wilayah," kata Abbas, seperti dikutip AFP, Rabu (30/3/2022) lalu.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Kendi Setiawan