Internasional

23 Mahasiswi Afganistan Belajar di Perguruan Tinggi NU

Jum, 25 Oktober 2013 | 11:05 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jum'at (25/10), menyambut dan memberikan pembekalan kepada 23 calon mahasiswi Afganistan yang akan belajar di salah satu perguruan tinggi NU. Mereka akan mendapatkan beasiswa penuh dari PBNU untuk belajar di Fakultas Ekonomi, Farmasi, FISIP dan Ilmu Hukum.<>

“Selamat datang di Indonesia. Ini adalah negara kalian juga. Selamat datang di kantor PBNU. NU adalah organisasi Islam yang mengembangkan ajaran ahlussunnah wal jamaah, sama seperti Afganistan,” kata Sekjen PBNU H Marsudi Syuhud saat menyambut para calon mahasiswi di kantor PBNU sambil memberikan motivasi kepada para calon mahasiswi.

23 calon mahasiswi dari Afganistan berusia 19-23 tahun yang merupakan perwakilan dari beberapa wilayah di Afganistan. Mereka akan menempuh pendidikan di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang selama empat tahun. Namun sebelumnya mereka akan mengikuti matrikulasi bahasa Indonesia selama satu tahun.

Mereka tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta sejak Selasa (21/10) kemarin. Mereka beristirahat dan dikenalkan tentang NU dan budaya dan bahasa Indonesia. Selama tiga hari mereka telah lancar mengatakan “Apa kabar”.

Salah seorang perwakilan calon mahasiswa, Masauda Monica mengatakan, dia dan teman-temannya seperti bermimpi bisa datang ke Indonesia dan belajar di perguruan tinggi NU.

“Mimpi kami sudah menjadi kenyataan. Kami akan belajar dengan keras. Kami berharap bisa membawa banyak ilmu ke Afganistan,” kata Masauda dalam bahasa daerah Afganistan yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Sebagian mahasiswi masih menggunakan bahasa lokal, dan tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab atau Inggris.

Masauda bercerita, pada awalnya, saat tiba di bandara mereka ragu dan takut belajar di Indonesia. Namun setelah tiga hari mendapat pengarahan dari para tokoh NU, mereka kembali bersemangat dan ingin segera belajar.

Ufi Ulfiyah dari pengurus pusat Lakpesdam NU yang mendampingi para calon mahasiswi bercerita, sebagian mereka masih tercengang dengan Indonesia, terutama terkait kebebasan kaum perempuan saat berada di luar rumah.

“Di Afganistan kalau kita keluar ke warung kita diawasi dari kaki sampai kepala. Tapi di sini kita lihat banyak perempuan-perempuan bebas di jalan-jalan raya,” kata Ufi menirukan mereka.

Para calon mahasiswa Afganistan juga sempat tegang saat berada di kendaraan dari bandara Soekarno-Hatta. “Waktu itu jalan raya dalam kondisi macet. Mereka mengira sedang ada bom atau keributan,” kata Ufi.

Usai menerima pembekalan dari PBNU para calon mahasiswa juga sempat diajak mengunjungi beberapa ruangan di kantor PBNU seperti ruang redaksi NU Online di lantai 5 dan Pojok Gus Dur di lantai dasar.

Selain Sekjen PBNU, para calon mahasiswa juga disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali, Wakil Sekjen PBNU Abdul Mun'im DZ dan Enceng Shobirin, dan Adnan Anwar, serta Ketua PP LAZISNU KH Masyhuri Malik dan Wakil Ketua PP Lakpesdam Lilis Nurul Husna.

Sabtu (26/10) besok para calon mahasiswa akan langsung berangkat ke Unwahas Semarang. Mereka akan tinggal di asrama dan berbaur dengan mahasiswi NU lainnya. (A. Khoirul Anam)