Internasional

Abdullah Quilliam dan Sejarah Masjid Tertua di Inggris

Jum, 14 September 2018 | 10:00 WIB

Liverpool, NU Online
Nama aslinya William Quilliam. Ia adalah seorang pengacara sejak tahun 1878, khususnya dalam hukum pidana. Pada 1887 ia masuk Islam setelah mengunjungi Maroko untuk proses penyembuhan. Pada saat itu pula, ia  mengganti namanya dari William menjadi Abdullah. Jadilah Abdullah Quilliam.

Kemudian, Abdullah Quilliam –dengan bantuan Putera Mahkota Afghanistan Nasrullah Khan- membeli bangunan yang terdaftar di nomor 8-10 Brougham Terrace Livepool. Pada 1889, Quilliam menjadikan bangunan tersebut sebagai masjid. Dengan demikian, ini menjadi masjid pertama dan tertua yang ada di Inggris. Tapi sayang, masjid tersebut ditutup pada 1910.

Tidak hanya itu, Quilliam mendirikan Liverpool Muslim Institute yang mencakup banyak hal. Diantaranya sekolah yang dilengkapi museum dan laboratorium, rumah Madinah untuk orang tua yang non-Muslim yang tidak bisa merawat anak-anaknya tetapi setuju anaknya dibesarkan sebagai seorang Muslim, panti asuhan, dan rumah penerbitan. Sehingga tidak heran jika Quilliam dianggap sebagai salah satu orang yang berpengaruh dan penting dalam sejarah Islam di Inggris.

Pada 2014, masjid yang didirikan Abdullah Quilliam itu dibuka kembali, setelah 104 tahun sebelumnya dari 1910 hingga 2014, dipakai sebagai kantor pendaftaran dewan untuk perkawinan, kelahiran, dan kematian. Rencananya, masjid itu akan dibuka secara penuh dengan dilengkapi pusat warisan (heritage centre) pada tahun depan, setelah proses pemulihan bangunan lima lantai rampung. Diperkirakan renovasi bangunan tersebut menghabiskan lebih dari satu juta poundsterling.

Pada hari ini, Jumat (14/9), Kabinet Dewan Liverpool akan memutuskan proposal untuk menyerahkan sewa dari Grade II ke Abdullah Quilliam Society, sebuah lembaga amal yang bertujuan untuk memulihkan kembali masjid pertama di Inggris. 
Penasihat Alice Bennett, pemimpin walikota untuk warisan, mengatakan pembukaan pusat warisan (heritage centre) akan menampilkan sejarah liverpool yang adil, termasuk menampilkan perkembangan Islam di Inggris.

“Masjid itu sendiri memiliki beberapa fitur yang indah dan unik yang dirancang oleh Quilliam,” kata Bennett, dikutip Liverpoolecho. 

Bennett berpendapat, pembukaan masjid dan pusat warisan (heritage centre) merupakan cara untuk mengingat dan merayakan jasa-jasa Abdullah Quilliam yang sempat terlupakan pada masa itu.

Senada dengan itu, Ketua Pengawas Abdullah Quilliam Society Galib Khan mengatakan, atas segala jasanya Quililliam pantas mendapatkan tempat dalam sejarah kota Liverpool. 

“Banyak hal yang Abdullah Quilliam capai di Liverpool. Di kerajaan Inggris, ia dikenal sebagai pemimpin Muslim sehingga ia layak mendapatkan tempat penting dalam kisah kota besar ini,” kata Galib. 

Abdullah Quilliam Society saat ini juga sedang mengembangkan proyek lainnya seperti museum, pusat pengunjung, perpustakaan, dan fasilitas belajar untuk merayakan kehidupan dan era Abdullah Quilliam. (Red: Muchlishon)