Internasional

Abu MUDI Wakili Indonesia Dalam Pertemuan Ulama ASEAN

Rab, 18 Juni 2014 | 14:14 WIB

Johor, NU Online
Dalam rangka membangun kesadaran Umat Islam dalam berselawat, Pertumbuhan Rahmatan Lil-alamin (Perahmat) mengadakan serangkaian acara dengan tema “Gema Cinta 5 Negara Untukmu Ya Habiballah”.
<>
Acara ini sendiri telah dibuka pada malam senin (15/6/2014) dan akan berakhir pada hari Rabu (18/6/2014) di di UPM Serdang, Johor, Malaysia. Negara yang mengikuti kegiatan ini adalah India, Pakistan, Brunai, Malaysia dan Indonesia. Selain kegiatan shalawat juga diadakan pertemuan para Ulama yang diwakili oleh masing-masing negara.

Perwakilan Indonesia diwakili oleh Alfadhil Syehk Hasanoel Basri atau Abu MUDI yang juga ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh. Ikut juga dalam rombongan Tu Bulqaini selaku Sekjend HUDA, Tgk Asy’ari pimpinan Majelis Zikir Mujiburrahman dan seratus orang lainnya.

“Para ulama dari berbagai negara ini akan diundang ke Aceh dalam momentum peringatan sepuluh tahun tsunami. Bahkan penggagas Perahmat, Syekh Dr. Ismail Kassim berencana untuk membawa 1000 jamaah ke tanah rencong. Hal ini karena rasa cinta beliau kepada Aceh dan kekaguman beliau atas penyambutan saat berkunjung ke Aceh beberapa waktu yang lalu.” Demikian kata Tgk Zahrul Mubaraq, salah satu anggota rombongan dari Aceh.

Ketika diberikan kesempatan berbicara dalam seminar yang bertema “Magnet Mahabbah Rasul”, Abu MUDI menekankan tentang pentingnya mencintai Rasul. Hal ini dikarenakan cinta kepada Allah adalah melalui cinta kepada Rasul dan mengikuti ajarannya. Salah satu bentuk mahabbah kepada Rasulullah adalah dengan sering-sering bershalawat kepadanya.

Dalam rilisnya, Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil, S. HI menyampaikan bahwa acara ini mendapat sambutan yang luar biasa dari warga Malaysia. Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi Dewan Besar UPM Serdang tempat acara ini berlangsung. Acara ini juga dihadiri oleh tamu kehormatan seperti Tun Abdullah Badawi, Mantan Perdana Menteri Malaysia dan beberapa delegasi-delegasi Islam dari seluruh dunia. (Red:Abdullah Alawi)