Internasional HAJI 2023

Ada 70 Kantor Layanan bagi Jamaah Haji Indonesia di Saudi

Ahad, 21 Mei 2023 | 19:32 WIB

Ada 70 Kantor Layanan bagi Jamaah Haji Indonesia di Saudi

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tengah memantau kesiapan kantor dalam memberikan layanan kepada jamaah di Makkah, Sabtu (21/5/2023).

Jakarta, NU Online
Di Arab Saudi ada 70 maktab yang akan melayani 229.000 jamaah haji Indonesia. Maktab adalah kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jamaah haji, termasuk asal Indonesia. Saat ini, maktab berubah nama menjadi markaz.


Ke-70 kantor layanan ini tergabung dalam Kantor Layanan Asia Tenggara. Maktab atau markaz bertanggung jawab dalam mempersiapkan layanan akomodasi, transportasi, dan termasuk juga katering, khususnya makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).


Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) secara bertahap terbang ke Arab Saudi untuk menyambut kedatangan jamaah haji. PPIH terus memantau kesiapan kantor dalam memberikan layanan kepada jamaah di Makkah.


Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023. Setelah menjalani ibadah Arbain (shalat fardhu berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi), mereka akan berangkat ke Makkah.


"Jamaah kloter pertama diperkirakan masuk ke Makkah pada 2 Juni 2023. Hari ini kita lakukan pengecekan kesiapan maktab dalam memberikan layanan," terang Subhan di Makkah, Sabtu (20/5/2023), dalam siaran pers yang diterima NU Online.


Ikut mendampingi, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, dan Sekretaris Daker Makkah Tawwabuddin.


"Kita ingin memastikan seluruh layanan maktab sudah siap sebelum jamaah datang," sambungnya usai meninjau sejumlah Kantor Maktab di Iskan Makkah.


Selain akomodasi, transportasi, dan konsumsi, maktab juga bertanggung jawab dalam menyimpan paspor jamaah. Karenanya, setiap maktab harus menyiapkan tempat khusus untuk memastikan paspor jamaah tersimpan dengan aman.


"Setibanya di Makkah, paspor jamaah akan disimpan oleh maktab masing-masing. Jadi maktab harus menyiapkan tempat penyimpanan khusus," jelas Subhan.


"Paspor jamaah disimpan di maktab agar tidak hilang. Sebagai pengganti identitas, jamaah telah diberikan gelang," sambungnya.


Paspor jamaah akan dikembalikan lagi saat mereka akan pulang ke Tanah Air bagi gelombang pertama, atau saat mau ke Madinah bagi gelombang kedua.
 

Editor: Mahbib Khoiron