Internasional

Ahmad Syaifuddin Zuhri dan Kaula Fahmi Pimpin PCINU Tiongkok 2021-2023

Sen, 15 November 2021 | 22:30 WIB

Ahmad Syaifuddin Zuhri dan Kaula Fahmi Pimpin PCINU Tiongkok 2021-2023

Konfercab PCINU Tiongkok yang berlangsung Ahad (14/11/2021). (Foto: istimewa)

Semarang, NU Online

Mahasiswa Ph.D Jurusan Politik International, Central China Normal University, Ahmad Syaifuddin Zuhri dipilih menjadi Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Tiongkok masa khidmah 2021-2023. Sedangkan Kaula Fahmi, mahasiswa Program S2 Jurusan Chinese Literature Chongqing University ditetapkan menjadi Ketua Tanfidziyah.


Demikian hasil Konfercab PCINU Tiongkok yang berlangsung Ahad (14/11/2021).


Pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah dilakukan oleh tim Ahlul halli wal Aqdi (Ahwa) sebanyak tujuh orang yaitu Drs H Agus Fathuddin Yusuf MA, Sugiarto Pramono PhD, Ahmad Syaifuddin Zuhri, Kaula Fahmi, Nurwidiyanto, Suud at-Tasdiq dan Ahmad Syifa. Diiringi alunan shalawat dan bacaan Surat Al-Fatihah, Agus Fathuddin Yusuf yang alumni Xinwen Xue Nanchang University, Jiangxi Province, menyerahkan pataka Bendera Nahdlatul Ulama kepada Ahmad Syaifuddin Zuhri.

 

"’Silakan kibarkan bendera NU seluas-luasnya di Negeri Tiongkok, tebarkan ajaran Ahlussunnah walJamaah An-Nahdliyyah dan sampaikan ajaran Islam washatiyah atau moderasi beragama," kata Agus.


Konferensi PCI NU Tiongkok dibuka oleh Ketua PBNU Robikin Emhas secara daring. Peserta yang hadir secara langsung sebanyak 30 orang berada di aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Gajahraya Semarang.


Upacara pembukaan dihadiri Duta Besar RI untuk RRT Merangkap Mongolia HE Djauhari Oratmangun secara online, Ketua Baznas RI sekaligus Ketua DPP MAJT Prof Dr H Noor Ahmad MA dan Sekretaris Drs KH Muhyiddin MAg, atase pendidikan KBRI Beijing Yaya Sutarya, Pengurus DPP Masjid Agung Jawa Tengah serta  Perwakilan PCINU Dunia dari berbagai negara dan tamu undangan lainnya.

 

Rais Syuriyah PCINU Tiongkok, KH Imron Rosyadi Hamid mengatakan keberadaan PCINU di Tiongkok telah mampu memberikan warna baru terhadap mispresepsi selama ini yang dimiliki sebagian orang tentang keadaan Islam di Tiongkok  dan juga mampu memberikan fakta yang dilihat dan rasakan terkait perkembangan di negeri dengan penduduk terbesar di dunia. 


Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah, Singosari Malang itu, Konferensi PCINU Tiongkok mestinya digelar Maret 2021. Namun karena pandemi Covid-19 dan PPKM sehingga baru terlaksana sekarang.

 

"Alhamdulillah selama periode kami sudah terbentuk delapan ranting NU di Tiongkok yaitu di Ghuanzhou, Nanjing, Nanchang, Wuhanm Beijing, Chongchin, Shanghai dan Changchun," kata Kiai Imron yang juga Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang.

 

Kandidat PhD Jurusan Hubungan Internasional Jilin University, Provinsi Jilin Tiongkok itu mengatakan salah satu agenda besar yang dilakukan PCINU Tiongkok yaitu menyebarluaskan moderasi Islam dan ajaran Islam Wasathiyah. "Islam yang damai bukan Islam yang ekstrem dan keras seperti digambarkan Sebagian orang," katanya.

 

Selain memilih Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah, konferensi yang dipimpin presidium sidang terdiri Kaula Fahmi, Itsna Rahma Fitriani dan Syafingul Umam juga menyusun program kerja 2021-2023 dan rekomendasi.

 

Konfercab III PCINU Tiongkok mengangkat tema Menguatkan Ukhuwah,Merekatkan Diaspora.

 

Hubungan Diplomatik
Duta Besar RI untuk RRT Merangkap Mongolia HE Djauhari Oratmangun mengatakan, hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok sudah terbangun sejak lama. Kerja sama berbagai bidang juga sudah dilakukan kedua negara. Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada PCINU Tiongkok yang telah menjadi penggerak kegiatan keagamaan di Tiongkok.


Ketua MAJT yang juga Ketua Baznas RI Prof H Noor Achmad MA mengharapkan pemerintah lebih meningkatkan lagi kerja sama Indonesia-Tiongkok. "’MAJT yang mengembangkan ajaran Islam wasathiyah sudah sejak 2011 bekerja sama dengan beberapa kampus perguruan tinggi di Tiongkok. Kami berharap pemerintah bisa membantu meningkatkan kerja sama tersebut misalnya antara masjid dengan masjid, antarta madrasah dengan sekolah di sana, antara kampus dengan kampus dan sebagainya," kata Noor Achmad.


Ketua PBNU H Robikin Emhas yang hadir secara daring mengatakan, PCINU Tiongkok mempunyai tugas yang sama mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah. "Tugas-tugas mengembangkan ajaran Islam moderat atau wasathiyah sudah dilakukan PCINU Tiongkok dengan baik," katanya.

 

Dia berharap rintisan kerja sama yang sudah dilakukan Kiai Imron dilanjutkan oleh pengurus periode mendatang. Tidak hanya bidang sosial budaya dan keagamaan tetapi juga memperkuat bidang ekonomi keumatan.
 

PCINU Tiongkok digerakkan oleh kader-kader Nahdliyyin yang menuntut ilmu baik S1,S2 maupun S3 di Tiongkok. Mereka menyusun sejumlah rekomendasi yang akan dibawa ke Muktamar NU di Lampung Desember mendatang. 
 

Editor: Kendi Setiawan