Internasional

Alhamdulillah! Pemerintah Indonesia Berhasil Evakuasi WNI dari Gaza ke Rafah Mesir

Sab, 4 November 2023 | 06:00 WIB

Alhamdulillah! Pemerintah Indonesia Berhasil Evakuasi WNI dari Gaza ke Rafah Mesir

Press briefing Kemlu RI pada Jumat (3/11/2023) menampilkan WNI yang berhasil dievakuasi dari Gaza ke Rafah Mesir. (Foto: tangkapan layar Youtube MoFa Indonesia)

Jakarta, NU Online
Pemerintah Indonesia melalui tim yang dibentuk Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil mengevakuasi empat Warga Negara Indonesia (WNI) dari Gaza ke Rafah, perbatasan Palestina-Mesir. Selain empat WNI, tim juga berhasil mengevakuasi satu istri WNI.


"Alhamdulillah, puji syukur, pada tanggal 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir, atau sekitar pukul 00, 3 November waktu Indonesia bagian barat, 4 WNI dan 1 istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah," ungkap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing di Jakarta, sebagaimana video yang dirilis MoFa Indonesia, Jumat (3/11/2023).


Tim KBRI Kairo, lanjut Retno, pada 1 November kemarin telah berada di Rafah untuk melakukan penjemputan. Lalu pada pukul 04.00 dinihari pada Jumat (3/11/2023), tim KBRI sudah bersama dengan WNI. Setelah berkomunikasi dengan tim KBRI Kairo, Retno memperoleh informasi bahwa WNI dan Tim Kairo dalam perjalanan ke Kairo, Mesir, dan diperkirakan tiba di Kairo pukul 3 dini hari waktu Kairo. 


“Dan sebelum press briefing ini dimulai, kami melakukan kontak kembali kepada Tim dan diperoleh informasi, Alhamdulillah, bahwa WNI dan dari KBRI Kairo sudah tiba di Kairo dengan selamat. Perjalanan dari Rafah ke Kairo kurang lebih menempuh waktu tujuh jam, jaraknya sekitar 367 kilometer,” terang Retno, seraya menunjukkan peta.


Perjalanan Evakuasi yang Sempat Gagal

Perempuan kelahiran Kota Semarang, 27 November 1962 itu juga menceritakan tak mudahnya proses perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI tersebut. Pada 1 November 2023, WNI sudah berusaha menuju ke Rafah, tetapi harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif karena di sepanjang jalan terjadi serangan-serangan. 


“Mengingat situasi yang sangat tidak kondusif ini, maka kami bersepakat agar WNI kembali ke rumah mereka di Gaza Utara. Pada tanggal 2 November, dari sejak pagi hari, kita coba lagi lakukan evakuasi, namun gagal lagi karena situasi tidak memungkinkan,” cerita Retno, seraya menegaskan bahwa keselamatan para WNI adalah prioritas.


Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali dan akhirnya empat WNI dan satu istri WNI sudah berhasil dievakuasi.


Hal yang menyulitkan dari proses evakuasi ini, menurut Retno, antara lain karena sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan dan kadang dan dalam banyak hal, dalam banyak waktu, tidak dapat digunakan. Menurut Retno, terdapat satu keluarga WNI lagi yang terus berusaha dievakuasi. Mereka terdiri dari tiga WNI, suami dan anak. 


“Jadi suami dan dua anak dan seorang istri warga negara Palestina. Mereka kemarin tanggal 2 November sudah sampai di pintu Rafah di sisi Gaza. Namun masih terdapat beberapa isu administrasi yang sedang berusaha diurus dan diselesaikan,” terangnya.


Selain dua keluarga WNI tersebut, yang mana satu sudah bisa dievakuasi, sedangkan satunya akan dicoba evakuasi kembali hari ini, terdapat juga tiga WNI relawan MER-C yang tinggal di Gaza Utara, di sekitar Rumah Sakit Indonesia. 


“Dari sejak awal kita juga sudah lakukan komunikasi dengan beliau-beliau bertiga, dan dari komunikasi sejauh ini, beliau-beliau memutuskan untuk tinggal di Gaza. Kita akan terus melakukan komunikasi dengan para WNI tersebut,” pungkas Retno. 


Sebagai informasi, PBNU melalui NU Care-LAZISNU juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. Untuk memudahkan masyarakat, LAZISNU membuat laman penggalangan Donasi Palestina 2023 melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina.