Internasional

AS Beri Penghargaan Ulama Ini Usai Selamatkan 262 Warga Kristen dari Penyerangan

Sab, 20 Juli 2019 | 18:00 WIB

AS Beri Penghargaan Ulama Ini Usai Selamatkan 262 Warga Kristen dari Penyerangan

Abubakar Abdullahi, ulama asal Nigeria yang menyelamatkan 262 warga Kristen (Foto: CNN)

Washington, NU Online
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan penghargaan kepada seorang ulama dari Nigeria setelah menyelatkan 262 warga Kristen dari sebuah serangan tahun lalu di negera itu. Saat terjadi serangan, ulama berusia 83 tahun itu menyembunyikan ratusan umat Kristen tersebut ke dalam rumahnya dan masjid setempat.
 
Ulama asal Nigeria tersebut bernama Abubakar Abdullahi. Dia disebut sebagai sosok yang memberikan perlindungan kepada 262 warga Kristen pada saat sekelompok warga Muslim –yang berprofesi sebagai penggembala ternak- melancarkan serangan terhadap para petani Kristen di di 10 desa di area Barkin Ladi, Plateau State. Dilaporkan, kejadian itu tepatnya terjadi pada 23 Juni 2018 lalu.
 
Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional, Sam Brownback, mengatakan, Abdullahi menolak menyerahkan ratusan warga Kristen itu ketika para penyerang itu menanyakan kepada dirinya. Bahkan, Abdullahi rela menukarkan nyawanya sebagai ganti dari ratusan Kristen yang diburu itu. 
 
"Sang imam memberi perlindungan pada tetangga-tetangganya yang Kristen, menampung 262 warga Kristen di dalam masjid dan di rumahnya. Kemudian berdiri di luar pintu untuk menghadapi para penyerang, memohon kepada mereka untuk mengampuni warga Kristen yang ada di dalam, bahkan menawarkan untuk menukar nyawanya dengan mereka," kata Brownback, dikutip CNN, Kamis (18/7).
 
Brownback mengapresiasi apa yang dilakukan Abdullahi tersebut. Menurutnya, Abdullahi adalah sosok yang memiliki keberanian sejati, tidak mementingkan diri sendiri, dan mencintai persaudaraan meski beda iman.
 
Serangan itu menyebabkan lebih dari 80 orang meninggal dunia dan banyak rumah terbakar. Sebetulnya, konflik antara kelompok penggembala Fulani yang mayoritas Muslim dengan para petani yang mayoritas Kristen sudah terjadi sejak 2013 silam. Disebutkan, konflik antara penggembala dan petani lebih mematikan dari pada pemberontakan Boko Haram. 
 
Selain Abubakar Abdullahi, Departemen Luar Negeri AS juga memberikan pengharagaan kepada empat pemimpin keagamaan lainnya dari Brasil, Siprus, Irak, dan Sudan. Mereka dianugeragi 'International Religious Freedom Award 2019'. Sebuah penghargaan bagi orang-orang yang mendukung kebebasan beragama. (Red: Muchlishon)