Internasional

Awali Tahun 2023, Sudah 13 Warga Palestina yang Tewas Ditembak Israel

Sen, 16 Januari 2023 | 17:00 WIB

Awali Tahun 2023, Sudah 13 Warga Palestina yang Tewas Ditembak Israel

Tentara Israel sedang berjaga di pos pemeriksaan tempat Ahmed Kahla ditembak dan dibunuh di dekat Silwad pada Ahad (15/1/2023). (Foto: Reuters/Mohamad Torokman).

Jakarta, NU Online 
Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang pria Palestina di dekat kota Silwad di Tepi Barat pada Ahad (15/1/2023) pagi. Kabar kematian itu sekaligus menambah daftar jumlah korban tewas warga Palestina di awal tahun 2023 menjadi 13 orang.

 

Menurut kantor berita Palestina Wafa, saksi mengatakan pria itu ditembak setelah dia bertengkar dengan tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan.

 

Pria berusia 45 tahun yang disebut Kementerian Kesehatan Palestina sebagai Ahmed Kahla, dilaporkan diminta keluar dari mobilnya sebelum akhirnya ditembak dari jarak dekat.

 

Dikutip dari Al Jazeera, Kahla sedang mengemudi dengan putranya yang berusia 18 tahun, Qusai. Qusai mengonfirmasi bahwa dirinya berada di dalam mobil bersama sang ayah saat dihentikan tentara Israel.

 

“Tentara datang dan mereka menyemprotkan semprotan merica ke wajah saya dan menarik saya keluar dari mobil,” kata Qusai yang berusia 18 tahun.

 

"Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Saya mengetahui dari paman saya bahwa ayah saya dibunuh,” tambahnya.

 

Sementara itu, militer Israel telah mengatakan bahwa tentaranya melihat sebuah kendaraan "mencurigakan" yang menolak berhenti untuk pemeriksaan. Bentrok antar kedua pihak tak terelakan, setelah militer Israel mencoba menahan salah satu penumpang, yang berusaha merebut senjata tentara.

 

Saksi mata menjelaskan Kahla tidak berniat melakukan serangan dan menambahkan bahwa tentara justru menembakkan granat kejut ke arah kemacetan yang terbentuk akibat pos pemeriksaan, dan salah satunya mengenai mobil Kahla.

 

Kahla kemudian mulai meneriaki para tentara, ketika mereka mendekati mobilnya dan menggunakan semprotan merica, Kahla keluar, bentrok dengan mereka lalu ditembak.

 

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian Kahla dan menjelaskan bahwa Kahla ditembak di leher dengan peluru tajam dan meninggal di rumah sakit di Ramallah karena luka tembak serius.

 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina merespons pembunuhan Kahla sebagai "eksekusi keji" dan menambahkan bahwa kepemimpinan Israel telah memudahkan tentara untuk membunuh setiap warga Palestina tanpa menimbulkan bahaya bagi tentara pendudukan.

 

Tercatat, lebih dari 170 warga Palestina tewas di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem timur pada tahun 2022 lalu. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutnya sebagai tahun paling mematikan di Tepi Barat sejak 2006.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi