Internasional

Bersepeda, Dua Warga NU Ini Telah Berada di India

Jum, 30 Juni 2017 | 09:45 WIB

Jakarta, NU Online 
Dua warga NU asal Malang, Jawa Timur, Hakam Mabruri dan Rofingatul Islamiyah yang tengah melakukan perjalanan ke Timur Tengah dengan sepeda, kini telah sepuluh hari berada di India. Tepatnya di kota Varanasi, tak jauh dari sungai Gangga. 

“Alhamdulillah sehat,” katanya ketika dihubungi NU Online dari Jakarta, Jumat (30/6).

Hakam menceritakan, sampai di negara itu, ia dan Rofingah, istrinya, tidak menggunakan jalur darat, tapi pesawat terbang, dari Thailand menuju Calcutta. Masih dalam keadaan berpuasa, mereka kemudian menuju kota Asansol.

Di Asansol itulah mereka tiba pada waktunya Idul Fitri. Semula mereka berencana mengikuti shalat Idul Fitri bersama penduduk Muslim di kota itu, tapi gagal mendapatkan informasi masjid atau lapangan yang menyelenggarakannya. Kemudian dia berangkat dengan bersepeda ke kota berikutnya sejauh 675 km. 

“Ini baru nyampe Varanasi, salah satu kota suci di India. Baru sampai di penginapan. Nanti mau lihat upacara-upacara di sini, tentang kebudayaan sungai Gangga,” kata pria yang tercatat sebagai anggota Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, sementara istrinya anggota Fatayat NU. 

Rencananya, mereka akan berada di India selama sebulan. Beberapa kota yang akan dituju dengan menggunakan sepeda di antaranya Agra sekitar 620 km dari Varanasi. Juga New Delhi, sekitar 800 km dari Varanasi. Kemudian akan berangkat lagi menuju Jordania.

Sebelumnya, beberapa negara yang telah dijelajahi adalah Malaysia, Thailand, Myanmar, kembali lagi ke Thailand, kemudian ke India.  

Ia dan istrinya banyak menghabiskan bulan puasa di Thailand. Ia menjelajahi beberapa kota dengan sepeda. Karena kelelahan, ia mengaku beberapa kali batal puasa. Karena itu pula, mereka berdua ke India, tidak menggunakan jalur darat, melainkan pesawat terbang dan mendarat di Calcutta. 

Jika dihitung sejak keberangkatan dari tanah kelahirannya, berarti mereka telah tujuh bulan untuk mencapai kota itu. Mereka berangkat dari Malang sejak Desember tahun lalu. (Abdullah Alawi)