Internasional

Bukan Hanya Serangan Militer, Warga Gaza Juga Didera Kelaparan Akut

Sen, 25 Desember 2023 | 20:00 WIB

Bukan Hanya Serangan Militer, Warga Gaza Juga Didera Kelaparan Akut

Ilustrasi bendera Palestina. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Militer Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Palestina dan Tepi Barat. Dalam kurun waktu 79 hari, sejak meletusnya perang pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh sedikitnya 20.000 orang dan sekitar 57.000 orang terluka.


Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), militer Israel telah membunuh sekitar 20.727 warga Palestina. PCBS mencatat 20.424 korban jiwa Palestina berada di Jalur Gaza dan 303 korban jiwa di Tepi Barat.


Sementara itu, 57.837 lainnya orang terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu. Mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.


Di tengah meningkatnya krisis pangan di Gaza, puluhan ribu wanita hamil mengalami kelaparan yang parah, sementara para ibu menyusui mengalami kekurangan gizi sehingga mereka tidak dapat menyusui bayinya yang baru lahir.


Melansir kantor berita WAFA, Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mencatat 71 persen penduduk Gaza kini menderita kelaparan akut, sementara 98 persen penduduknya tidak memiliki cukup makanan. Human Rights Watch, telah menyatakan bahwa pemerintah Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, yang berdampak buruk pada penduduk Gaza.


Menurut data PBB baru-baru ini, terdapat lebih dari 50.000 wanita hamil dan 68.000 wanita menyusui di Gaza yang membutuhkan intervensi nutrisi segera untuk menyelamatkan nyawa, preventif, atau kuratif. Secara total, 7.685 anak balita menderita wasting yang mengancam jiwa dan membuat mereka rentan terhadap keterlambatan perkembangan, penyakit, dan bahkan kematian. Sementara itu, lebih dari 4.000 anak menderita sebagai kurus akut dan membutuhkan perawatan untuk menyelamatkan nyawa.


Rata-rata kini hanya ada 1,5 liter air per orang di Gaza per hari untuk memenuhi seluruh kebutuhan mereka, mulai dari minum hingga mandi dan bersih-bersih. Namun, selain kebutuhan minimum 15 liter air per hari per orang untuk kelangsungan hidup dasar, wanita hamil dan menyusui juga memerlukan 7,5 liter air bersih setiap hari untuk menjaga kesehatan diri dan bayinya.