Internasional

Cara Dengarkan Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Nabawi dengan Bahasa Indonesia

Sab, 10 Juni 2023 | 16:00 WIB

Cara Dengarkan Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Nabawi dengan Bahasa Indonesia

Khatib Jumat di masjidil Haram menyampaikan khutbahnya. (Foto: Haramain)

Madinah, NU Online

Para khatib di Arab Saudi menggunakan bahasa Arab saat menyampaikan khutbahnya. Termasuk di dua masjid suci umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Hal ini membuat sebagian jamaah haji dari berbagai negara non Arab, termasuk Indonesia, kurang memahami isi dan penyampaian khutbah Jumat.


Namun ternyata, khutbah Jumat di Masjidil Haram dan Nabawi bisa dinikmati dengan bahasa Indonesia. Hal ini disampaikan salah seorang mukimin di Madinah Arab Saudi, Abu Yusuf Ja'far Muhammad kepada wartawan MCH, Kamis (8/6/2023) di Madinah.


Menurutnya, khutbah di Masjid Nabawi memiliki terjemahannya dan bisa dinikmati melalui saluran radio atau bahkan portal online. "Ada mas. Pakai radio atau klik portal medianya," kata Yusuf. 


Pria lulusan Universitas Al-Azhar Cairo dan Universitas Islam Madinah (UIM) itu menjelaskan, bagi jamaah umrah dan haji yang berada di Masjid Nabawi dan ingin mendengarkan khutbah Jumat dengan Bahasa Melayu/Indonesia, bisa melalui Radio FM 99. 00MHz, Mixlr, https://harammelayu.mixlr.com/events/2216399.


amaah juga bisa mengunjungi portal https://manaratalharamain.gov.sa/ yang bisa langsung diklik saat khutbah Jumat akan dilangsungkan


Adapun cara dan persiapan yang harus dilakukan menurut Yusuf adalah, pertama, jamaah perlu menyiapkan headset. Kedua, lanjut Yusuf, pastikan jamaah memiliki aplikasi radio atau kuota internet. Ketiga, sambungkan headset ke handphone sebelum khatib naik mimbar. Dan terakhir, putar gelombang yang sudah ditentukan atau masuk melalui link portalnya.


Jika sudah melakukan tahap-tahapan ini, kata Yusuf, jamaah haji dapat mendengarkan penyampaian khutbah dalam bahasa Indonesia. Layanan tersebut ungkapnya, hanya dapat diakses sesaat sebelum khutbah di Masjidil Haram dan Nabawi berlangsung.


"Aktif pas Jumat saja, mas, di jam khutbah," pungkasnya.


Sebelumnya, Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdur-Rahman As-Sudais, juga pernah mengungkapkan bahwa bahasa Indonesia digunakan dalam kitab khutbah di Masjidil Haram atau masjid suci Haramain. 


Hal ini menurutnya karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sangat penting di dunia. Sehingga dengan langkah ini pesan khutbah di Haramain bisa tersebar ke umat Islam di dunia.


Masjidil Haram menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana menyebarkan pesan Nabi Muhammad SAW yang bersifat universal. Keputusan tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah Arab Saudi menyosialisasikan pelaksanaan visi Arab Saudi 2030. 


Editor: Muhammad Faizin