Internasional

Charlie Hebdo Akan Cetak Ulang Karikatur Nabi, Presiden Prancis: Hindari Dialog Kebencian

Kam, 3 September 2020 | 04:30 WIB

Charlie Hebdo Akan Cetak Ulang Karikatur Nabi, Presiden Prancis: Hindari Dialog Kebencian

Ilustrasi majalah Charlie Hebdo yang berbasis di Perancis. (Foto: voltage.fr)

Jakarta, NU Online 

Menanggapi rencana majalah Charlie Hebdo yang akan mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan warganya untuk mengedepankan sikap saling menghormati dan mengedepankan sopan santun, serta menghindari dialog kebencian.


Hal ini diungkapkannya saat kunjungan kenegaraan di Lebanon dikutip dari laman Reuters, Rabu (2/9).


Terkait keputusan majalah satir tersebut, Presiden Macron mengaku bukan tempatnya mengomentari keputusan majalah tersebut. Hal ini menurutnya karena di negaranya mempunyai kebebasan berpendapat.


"Saya mengatakan karena sepertinya ada yang hilang dari perdebatan yang biasa terjadi di antara kita dan hal itu tidak ada hubungannya dengan 'Charlie' karena sketsa bukan ujaran kebencian," kata Macron.


Keputusan menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad ini dilakukan untuk menandai dimulainya persidangan penyerangan kantor mereka pada 2015. Pada 7 Januari 2015, dua bersaudara Said dan Cherif Kouachi menyerang kantor media itu di Paris. 


Akibatnya, dua belas orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis terbunuh. Pelaku penyerangan tewas dan 14 tersangka lainnya diadili di Paris pada Rabu (2/9) waktu setempat


Macron berharap kejadian itu menjadi pengalaman berharga bagi warga Prancis dengan saling menghormati pendirian dan sikap satu sama lain.


Majalah mingguan yang didirikan pada 1970 ini memang terkenal karena kartun-kartunnya yang berisiko dan keberanian mengejek para politisi, tokoh terkenal dan simbol-simbol semua agama.


Keputusan Charlie Hebdo yang membuat kartun satir tentang Nabi Muhammad dalam beberapa tahun terakhir ini telah membuat marah sejumlah umat Muslim. Akibatnya majalah ini menjadi sasaran serangan. 


Seperti pada tahun 2011, kantor majalah ini juga pernah dibakar karena menurunkan laporan utama berupa satu versi kartun Nabi Muhammad yang mengenakan sorban dengan satu lingkaran berisi tulisan "100 cambukan jika kalian tidak mati karena ketawa."


Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad