Internasional

Dokumen Kurang, Ratusan Ribu Jamaah Tidak Bisa Masuk Makkah

Sen, 5 Agustus 2019 | 11:30 WIB

Dokumen Kurang, Ratusan Ribu Jamaah Tidak Bisa Masuk Makkah

Ilustrasi petugas menghentikan jamaah haji di Makkah karena dokumennya kurang. (SPA)

Makkah, NU Online
Gubernur Makkah, Pangeran Khalid al-Faisal mengatakan, lebih dari 329 ribu jamaah tidak bisa memasuki Kota Makkah karena dokumen izin haji yang mereka miliki kurang. Lebih dari itu, setidaknya 144 ribu tanpa izin juga tidak diizinkan masuk Makkah, 15 pengemudi ditangkap karena membawa jamaah haji ilegal, dan 181 biro haji ditutup.

Menurut al-Faisal, seperti diberitakan Arab News, Ahad (4/8), langkah itu dilakukan setiap tahun untuk mengurangi kemacetan yang terjadi selama pelaksanaan haji. Al-Faisal menuturkan, pemerintah Saudi telah memobilisasi lebih dari 350 ribu orang untuk memberikan pelayanan kepada para jamaah haji.

Selama musim haji, tidak semua kendaraan bisa masuk Kota Makkah. Hanya pengemudi yang diberi izin khusus yang bisa masuk ke kota suci tersebut. Kebijakan itu diterapkan untuk mengurai kemacetan di Makkah selama musim haji.

Sebelumnya, Presiden dari General Syndicate of Cars (GCS), Abdulrahman Al-Harbi, menilai, langkah melarang kendaraan masuk ke Makkah adalah kebijakan yang strategis dan penting. Menurutnya, kebijakan ini akan membuat lalu lintas di Makkah lebih lancar dan memfasilitasi masuknya ribuan bus jamaah haji ke wilayah tengah.

Menurut Direktorat Jenderal Paspor Arab Saudi, per Ahad, 4 Agustus kemarin ada 1.604.171  jamaah haji yang sudah tiba di Arab Saudi. Jamaah yang datang via udara mencapai 1.498.909 orang, via darat  88.346 orang, dan via laut 16.916 orang. 

Saudi larang wisatawan Kongo masuk wilayahnya

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melarang wisatawan yang berasal dari Republik Demokratik Kongo masuk ke wilayahnya karena khawatir Ebola akan menyebar selama musim haji tahun ini. Larangan itu didasarkan pada keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu yang menyatakan wabah Ebola sebagai darurat internasional. Namun demikian, WHO mendorong agar sejumlah negara tidak membatasi perdagangan atau perjalanan.

Menurut kementerian terkait, keputusan itu bertujuan untuk melindungi kesehatan para jamaah haji dari wabah Ebola. “Pemberian visa kedatangan bagi warga yang berasal dari Kongo dihentikan guna melindungi kesehatan para jamaah,” kata kementerian dalam pernyataannya, seperti diberitakan Reuters, Jumat (26/7).

Sebelumnya, Arab Saudi juga menangguhkan visa jamaah dari sejumlah negara seperti dari Sierra Leone, Liberia, dan Guinea selama wabah Ebola pada 2014-2016. Pada saat itu, wabah Ebola menewaskan lebih dari 11.000 orang. (Red: Muchlishon)