Internasional

Dubes RI untuk Tunisia Lakukan Diplomasi Buku

Sab, 19 Februari 2022 | 11:00 WIB

Dubes RI untuk Tunisia Lakukan Diplomasi Buku

Duta Besar RI untuk Tunisia juga membeli sejumlah buku tentang sejarah, pemikiran, dan novel, yang ditulis para cendekiawan dan sastrawan Tunisia.

Tunisia, NU Online

Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi mengatakan, peradaban sebuah bangsa, salah satunya ditentukan oleh peradaban buku dan budaya literasi. Sebab itu, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnu Khaldun, sosiolog Muslim tersohor, dalam mognum opusnya, al-Muqaddimah, peradaban buku dan budaya literasi merupakan tonggak peradaban sebuah bangsa.


Hal tersebut ditegaskan Zuhairi Misrawi dalam sebuah sambutannya di depan para pemikir, sastrawan, dan penulis asal Tunisia pada pameran buku di Bizerte, Tunisia.


“Saya sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, yang juga sebagai penulis sejumlah buku dan ribuan kolom di media massa di Indonesia sangat terhormat bisa menghadiri pameran buku. Saya datang ke pameran ini atas inisiatif pribadi, setelah membaca berita pameran ini di Harial al-Shorouk,” kata Zuhair.


Ia menambahkan, hubungan Indonesia-Tunisia dimulai sejak tahun 1960 saat Sukarno berkunjung ke Tunisia. Sebelum itu, pada tahun 1951, Proklamator Tunisia Habib Bourgaiba berkunjung ke Indonesia atas undangan Sukarno untuk menyerap pengalaman Indonesia merdeka dari cengkeraman penjajah.


“Jadi, hubungan Indonesia-Tunisia sudah berusia lama sekali. Saatnya hubungan ini diperkuat melalui diplomasi buku dengan memulai penerjamahan buku-buku dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan Prancis, begitu pula sebaliknya,” ujar Gus Dubes yang gemar mengoleksi dan membaca buku-buku itu.


Saat menghadiri pameran buku di Bizerte, Tunisia, Duta Besar RI untuk Tunisia juga membeli sejumlah buku tentang sejarah, pemikiran, dan novel, yang ditulis para cendekiawan dan sastrawan Tunisia.


Tentu ia sangat senang setiap bisa membeli dan membaca buku. Saat tiba ke Tunisia, yang ia lakukan pertama kali adalah berkunjung ke toko-toko buku yang berada di kota Tunis dan langsung membeli puluhan buku untuk dikoleksi dan dibaca.


“Saya ingin melakukan diplomasi buku di masa-masa yang akan datang. KBRI Tunis sudah menerjemahkan dan menerbitkan buku Prof. Dr. Nurcholish Madjid dan Buya Hamka. Sekarang sedang berlangsung penerjemahan buku Bung Karno, dan menyusul buku-buku lainnya,” pungkasnya.


Kontributor: Nata Sutisna

Editor: Alhafiz Kurniawan