Kuala Lumpur, NU Online
Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Farid Maruf meminta Forum Kandidat Doktor (FKD) NU Malaysia dan ormas lainnya turut membantu merealisasikan program-program KBRI di bidang pendidikan, khususnya penyelenggaraan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia yang tidak mempunyai dokumen yang sah.
Farid yang juga dosen Universitas Jember ini menilai, program seperti ini sudah berjalan cukup baik di Sabah dan Sarawak, namun masih terkendala di Semenanjung Malaysia. Hal tersebut mencuat saat FKD NU Malaysia bersilaturahim ke KBRI Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (20/3).
Muhammad Taufiq, ketua FKD NU Malaysia menyambut dengan antusias tawaran ini. “Kami siap mengantar atase pendidikan KBRI Kuala Lumpur ‘blusukan’ ke kantong-kantong anak-anak TKI yang sebenarnya saat ini sedang belajar di sekolah atau madrasah yang dikelola oleh salah satu warga NU yang tinggal di Malaysia,” ujarnya.
Dalam pertemuan sekitar satu setengah jam ini, FKD NU yang merupakan bagian dari Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Malaysia juga meminta dukungan pihak KBRI Kuala Lumpur melalui atase pendidikan dalam penyelenggaraan berbagai rangkaian acara seminar international yang akan diadakan oleh FKD NU Malaysia bekerja sama dengan beberapa kampus di Kuala Lumpur.
Baca: Poin-poin Kerja Sama Forum Kandidat Doktor NU dengan Kampus di Malaysia
Sekretaris FKD NU Gufron menyampaikan, salah satu tujuan akan diadakannya seminar internasional ini yang merupakan bagian dari program FKD NU Malaysia adalah untuk memfasilitasi dosen-dosen yang aktif di perguruan tinggi NU untuk bisa berpartisipasi di seminar international yang diadakan di luar negeri. Di samping itu FKD NU Malaysia akan menjembatani perguruan tinggi NU untuk bisa MoU dengan beberapa kampus di Malaysia.
“Salah satu tujuan dibentuknya FKD NU Malaysia ini adalah untuk menyatukan para kandidat-kandidat doktor NU yang sedang melanjutkan studi S3 yang tersebar di beberapa perguruan tinggi di Malaysia,” jelas Gufron.
Dalam perbincangan santai itu, Farid juga bercerita bagaimana dulu ikut menjadi bagian dari beberapa mahasiswa Indonesia di Jepang mempelopori berdirinya Komunitas Muda NU Nihon yang selanjutnya menjadi cikal bakal berdirinya Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Jepang. (Red: Mahbib)