Internasional

Geliat LAZISNU Hong Kong di Tengah Gempuran Covid-19

Sab, 7 November 2020 | 06:00 WIB

Geliat LAZISNU Hong Kong di Tengah Gempuran Covid-19

Bingkisan lebaran dari PCINU Hong Kong untuk guru ngaji. (Foto: NU Online/Muhammad Ali)

Hong Kong, NU Online
Di tengah gempuran Covid-19 yang tak kunjung berakhir, Lembaga Amil, Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Hong Kong tak pernah lelah bekerja, mengumpulkan dana untuk disalurkan kepada masyarakat. Saat ini, LAZISNU Hong Kong setiap bulan mampu menggalang dana Rp20-an juta.


"Kalau tidak ada Covid-19, insyaallah bisa lebih dari itu," ujar Wakil Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Hong Kong, Muhammad Ali, Sabtu (7/11).


Menurut Ali, 'prestasi' itu tak lepas dari peran volunteer (relawan) yang gigih menjemput kaleng-kaleng yang bertebaran di Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) dan Ranting-Ranting NU Hong Kong.

 

Sejak awal, PCINU Hong Kong  memang menyebar hampir 1.000 kaleng ke tiap-tiap warga NU Hong Kong. Di akhir bulan, mereka membuka kaleng, dan uangnya disetor kepada Ranting NU terdekat.


"Kemudian, volenteer kita yang jemput ke tempat itu," urainya.


Pria asli Madiun Jawa Timur itu menambahkan, wabah Covid-19 memang mengganggu perolehan dana zakat, sedekah atau apapun dari warga NU Hong Kong yang rata-rata adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sehingga pemasukan PMI berkurang bahkan terhenti, dan otomatis juga berimbas pada volume isi kaleng-kaleng yang sudah disebar.


"Tapi alhamdulillah masih lumayan (baik)," terangnya.


Ali menyatakan bahwa setelah dihantam Covid-19 gelombang ketiga, kondisi Hong Kong sudah mulai membaik. Selama Oktober 2020 boleh dibilang zero kasus meskipun kadang ada penambahan penderita Covid-10. Tapi secara umum usaha Hong Kong untuk menghambat laju Covid-19 bisa dikatakan berhasil.  


Kendati demikian, pemerintah Hong Kong masih menerapkan kehati-hatian. Protokol kesehatan masih diberlakukan sangat ketat. Orang boleh berkumpul tidak boleh lebih dari empat.


"Sebelumnya malah hanya boleh (kumpul) dua orang maksimal," jelas Ali.


Kendati demikian, kegiatan PCINU Hong Kong tetap jalan, tentu dengan catatan harus memenuhi protokol kesehatan. Contohnya adalah penarikan dana oleh LAZISNU yang terus dilakukan di saat masa wabah Covid-19 berlangsung.


Selain mengumpulkan uang, PCINU Hong Kong melalui LAZISNU juga telah memenuhi kewajibannya, yaitu menyalurkan dana yang telah terkumpul untuk orang-orang yang berhak. Tahun ini, bahkan telah dibagikan sekitar Rp150 juta. Di antaranya untuk membantu usaha ekonomi warga NU, bingkisan guru ngaji dan sebagainya (di Jawa).


"Insyaallah banyak yang merasakan manfaatnya," pungkas Ali.


Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin