Internasional RAMADHAN DI LUAR NEGERI

Jalan-jalan di Parisian Macau

Kam, 14 Juni 2018 | 07:45 WIB

Oleh: H Khumaini Rosadi

Don’t Now Casino End Draw. Jangan bermain judi sekarang, kamu akan rugi nanti. Kalau dicari di kamus kalimat ini tidak akan ada. Tidak usah dikritisi, apalagi diviralkan. Ini adalah hanya plesetan lepas saja untuk mengenang kembali tiga legenda komedian Indonesia yaitu Dono, Kasino, Indro atau disingkat menjadi DKI. Biasanya dikenal di judul-judul film zaman old sebagai Warung Kopi-Warkop DKI.

Di hari Senin (4/6), saya ditemani teman mubalig utusan dari LDNU Jakarta berjalan-jalan sambil membuat video ceramah dan mengoleksi gambar-gambar bagus di tempat yang menjadi icon Landmark Macau, yaitu Parisian. Dikawal oleh dua orang BMI utusan Matim (Majelis Taklim Indonesia Macau) yaitu Bu Indah Poncowati asal Batang Jawa Tengah dan Bu Rilis asal Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kami berempat memusatkan V-Lan (video jalan-jalan) hari itu di Parisian, yang di sana terdapat menara eifel tandingan, dibuat mirip seperti di Perancis. Tetapi sayang cuacanya sedang tidak mendukung, karena hujan. Di Macau memang terkenal cuaca yang sangat ekstrem. Menurut prakiraan cuaca Macau, mingu-minggu itu dikabarkan akan ada taifung– angin topan yang sangat kencang dan bisa memecahkan kaca-kaca jendela.

Biasanya jika cuaca cerah pengambilan gambar di sini akan semakin indah. "Bahkan kameraman bisa sambil ‘ndlosor (tiduran) untuk mengambil angel gambar yang bagus," ungkap Bu Indah Poncowati.

Untuk mencapai ke tempat ini telah disediakan bus gratis dari depan pelabuhan ferry-Macau. Baik yang bertujuan ke Parisian, Venesian, dan Galaksi semuanya disediakan free. Berhubung free, harus bersabar mengantre, karena banyak turis dari berbagai negara juga yang akan ikut naik bus ini. Bagi yang bertujuan ke Venesian bisa juga naik bus tujuan Parisian, karena letaknya berdekatan. Asal mau jalan kaki sambil melihat-lihat keindahan bangunan duplikat menara Eifel seperti aslinya.

Setelah puas mendokumentasikan diri di menara Eifel, kami melanjutkan ke Venesian. Suasana mirip Eropa bergaya Venesia di Italia. Dilengkapi dengan pemandangan sungai buatan dan bisa mencoba naik gondola atau perahu dayung dengan membayar $200 MOP untuk sekali jalan menyusuri sungai layaknya di Venesia.

Saat melanjutkan ke Venesian ini, harus melewati Casino. Tempat perjudian terpadu di Macau. Bagi yang berumur di bawah 15 tahun tidak boleh masuk. Siap-siap membuktikan dengan paspor jika penjaga pintu masuk casino meragukan umur kita.

No camera di kawasan casino ini. Tidak boleh dipotret, tidak boleh divideokan. Jika terjadi, maka akan didekati oleh penjaga dan diminta untuk dihapus gambar atau video tersebut.
Memang betul-betul LAS Vegas-nya Asia. Casino di sini pun bermacam-macam model. Ada yang menebak dadu seperti kita bermain yudo. Ada yang menebak kartu remi dan domino. Ada yang seperti dingdong, dan lain-lain.

Kalau orang yang gemar bermain judi, dan memiliki uang banyak, pasti akan tergoda untuk mencobanya. Karena taruhan di sini, betul-betul menggoda dan professional. Dimulai dari $25 MOP sampai ribuan MOP. Yang banyak digandrungi oleh pemain adalah yang taruhannya 100–500 MOP. Wow, angka yang tidak sedikit. $300 MOP jika dirupiahkan sekarang rp517.025, karena $1 MOP sama dengan rp1.723. Tetapi, banyak juga taruhannya dengan menggunakan Dollar Hong Kong.

Setiap meja judi dijaga oleh operator yang senior, sudah tua dan berpengalaman dalam permainan judi tersebut. Semuanya dikendalikan mesin. Tanda jika pemain itu menang, maka meja taruhan yang dipasangkan koin akan menyala. Semakin menang semakin ingin lagi, kalau kalah penasaran ingin pasang lagi. Banyak juga sambil berteriak membanting kartunya. Mungkin kalah, mungkin juga menang.

Begitulah permainan. Pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi kita umat Islam, jadilah pemenang dengan cara yang dibenarkan. Raihlah kemenangan Ramadhan dengan keshalehan dan ketaatan. Semoga kita dijauhkan dari segala godaan yang menggiurkan tetapi tidak dibenarkan dalam agama.

Penulis adalah Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa, Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia Jam’iyah Thoriqoh An-Nahdliyyah (Tidim Jatman) yang dutugaskan ke Hong Kong dan Macau.