Internasional

Kader Fatayat NU Depok Ikuti Konferensi Internasional di Belanda

Kam, 9 Juni 2022 | 20:00 WIB

Kader Fatayat NU Depok Ikuti Konferensi Internasional di Belanda

Fatayat NU Depok, Jawa Barat di pada Konferensi Internasional di Belanda. (Foto: dok. Fatayat NU Depok)

Depok, NU Online

Sahabat Fatayat Depok mengikuti International Conference yang diselenggarakan oleh PCINU Belanda pada Kamis-Jumat 8-9 Juni 2022. Konferensi internasional ini bekerja sama PCINU dan Vrije Universiteit Amsterdam. Konferensi ini berlangsung di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda.


Untuk bisa mengikuti International Conference tersebut, peserta diwajibkan mengirimkan karya tulis ilmiah berupa abstrak penelitian maupun artikel penelitian secara utuh. Adapun tema-tema penelitian berkaitan dengan isu-isu keagamaan yang berkembang di masyarakat.


Tema-tema penelitian yang diusung dalam konferensi tersebut di antaranya Bridging Humanitarian Crisis and Religious Moderation, Religion in Socio-ecological and Economic Crisis, Reharmonising Religious Values In Science, Progress and Inovation In Future Religious education, Religion, Gender Role and Woman Rights, Identity Crisis: NationalismGlobal Culture, and The Future of Religion, Decolonising Religion: Hurgronje, Islam Indonesia and Postcolonial Incognizance.


Delapan sahabat Fatayat NU Kota Depok lolos seleksi, di antaranya adalah Ade Rina Farida (Ketua Fatayat), Khadijah Hulliyah (Wakil Bendahara Fatayat), Latifatul Khasanah (Bendahara Fatayat), Nasichah (Koordinator Bidang Dakwah), Reni Rentika (Wakil Sekretaris Fatayat), Siska Andriani, Wati Nilamsari (Wakil Ketua Fatayat), Nadya Karimah (Bidang Litbang Fatayat)


Dari delapan peserta yang lolos hanya empat yang bisa berangkat ke Belanda karena berhalangan secara pribadi. Keempat peserta yang berangkat ke Belanda di antaranya adalah Khadijah Hulliyah, Latifatul Khasanah, Nasichah, dan Reni Rentika.


Pada Senin lalu, keempat peserta berangkat ke Belanda dilepas oleh Ketua PC Fatayat NU Kota Depok Ade Rina Farida di Bandara Soekarno-Hatta. Ade Rina sendiri seharusnya juga berangkat, tetapi ada halangan.


"Keikutsertaan Pengurus Fatayat NU Kota Depok ini sebagai syiar Fatayat di kancah internasional dan sebagai inspirasi kader-kader muda Fatayat ke depan agar berani tampil di forum internasional,” kata Ade Rina, Rabu.


Dia berharap, kader Fatayat yang lolos ke Belanda bisa mempresentasikan hasil penelitian dengan sangat baik dan penuh percaya diri. Fatayat juga diharapkan mampu bersaing di kancah internasional dengan penelitian-penelitiannya itu. 


Menurutnya, setiap penemuan ilmiah tidak ada imbasnya jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.


“Dari penelitian tersebut, Fatayat diharapkan mampu memberi solusi dari setiap persoalan yang muncul di masyarakat,” ujar dia.


“Setelah keempat sahabat Fatayat NU Kota Depok pulang dari International Conference ini semoga ilmunya bisa ditularkan pada sahabat Fatayat yang lain. Tahun depan sahabat-sahabat Fatayat yang lain juga bisa mengikuti jejak para seniornya tersebut,” tandasnya.


Sementara itu, Latifatul Khasanah bersama sahabat Nasichah dalam konference internasional tersebut mengususng tema, The Role of Women In Building Religious Moderation Literature In Indonesia: Study On The Dharma Wanita Persatuan of The Republic of Indonesia.


Religious moderation is actually the key to creating tolerance and harmony, both at the local, national and global levels (moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global),” kata Latifatul Khasanah.


Dia mengungkapkan bahwa tema tersebut ingin membangun literasi beragama bagi perempuan Indonesia yang sesuai dengan semangat NU, beragama dengan cara moderat atau wasathan.


Kader Fatayat NU juga mengusung Sembilan kata kunci moderasi beragama, yaitu Humanity, General Goods, Fair, Balance, Obey the Constitution, National Commitment, Tolerance, Anti-Violence, Respect for Tradition.


Kontributor: Binti Khoiriyah

Editor: Fathoni Ahmad