Internasional

Ke Depan, Jamaah Haji dari China Akan Mendominasi?

Sen, 14 Agustus 2017 | 14:47 WIB

Pringsewu, NU Online 
Ada yang fenomena baru di musim haji tahun ini, jamaah haji asal China mulai mewarnai. Hal itu seperti dalam amatan Mustasyar PWNU Muhammad Mukri yang pada tahun ini berangkat ke tanah suci sebagai Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia atau TPIHI Provinsi Lampung.

Rektor UIN Raden Intan Lampung ini mengungkapkan jika ada sekelompok jamaah Indonesia di setiap pojok kawasan Masjid Nabawi maupun dikawasan pertokoan, terlihat juga ada jamaah bermata sipit dari Negeri Tirai Bambu.

Fenomena ini sebanding dengan apa yang terjadi di China sendiri. "Saya sudah dua kali ke Cina. Di negerinya, terutama di Beijing, restoran Muslim juga bermunculan dimana-mana," katanya melalui pesan tertulis via WhatsApp.

Pada Ramadhan 2017, ia juga berkesempatan berkunjung ke perkampungan Muslim China di, Kota Xian. Menurut kawan-kawan Muslimnya di sana, umat Islam saat ini sudah mencapai 20 persen dari 1.5 miliar jiwa penduduk Cina. Berarti sekitar 300 juta jiwa. Hal ini berarti lebih besar dari penduduk Indonesia. 

"Sekarang ini sudah muncul kesadaran untuk berhaji di kalangan warga Muslim Cina. Dulu mereka beranggapan hanya orang orang yang hendak menjadi mullah (ulama) saja yang berhaji. Tapi sekarang sudah berubah," tambahnya mengutip informasi dari kawannya.

Ke depan, bisa jadi Tanah Suci tidak akan didominasi oleh jamaah dari Indonesia, tapi akan didominasi oleh jamaah dari China. "Jika sebelumnya saya sering melihat orang orang China memadati La Fayette Paris, hari ini saya melihat orang orang China memadati Masjid Nabawi Madinah," tambahnya, Senin (14/8/17).

Yang Lebih dari itu, saudara-saudara Muslim Jamaah Haji dari China ini melakukan aktivitas kajian Islam dengan membuka pengajian di pojok barat laut Masjid Nabawi. "Ustadznya asli warga China memberikan khotbah dengan bahasa Cina dan diselingi bahasa Arab yang fasih," tambahnya.

Orang orang Madinah sendiri menyebut hal ini sebagai fenomena baru. Dan ini menurutnya merupakan perkembangan Islam yang sangat positif. "Saya sangat terharu menyaksikan fenomena ini. Dan semua kita bersaudara. Tanah Suci ini jadi saksi," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)