Internasional

Ketika Nama Muhammad Disebut, Jangan Pelit Baca Shalawat

Sab, 3 Maret 2018 | 12:45 WIB

Tochigi, NU Online
Pengurus Lembaga Dakwah PBNU, KH Muhammad Nur Hayid atau yang sering disapa Gus Hayid mengingatkan umat Islam untuk terus menerus membaca shalawat kepada Nabi Muhammad. Sebab, orang yang paling pelit adalah orang yang tidak bersedia membaca shalawat untuk Nabi Muhammad.

“Sebodoh-bodohnya atau sepelit-pelitnya orang adalah orang yang tidak mau dalam lisannya memuji dan membacakan shalawat kepada baginda Rasulullah saw,” kata Gus Hayid dalam acara Jepang Bershalawat di Masjid Al Ikhlas Sano, Tochigi, Jepang, Sabtu (3/3).

Dia juga menuturkan, orang pelit juga adalah orang yang diam dan tidak membacakan shalawat manakala disebut nama Muhammad. Meski diingatkan dengan ucapan kalimat Muhammad, namun orang tersebut tidak mengucapkan shalawat.

“Ketika disebut nama Muhammad, ketika melihat tulisan Muhammad, ketika terpikir nama Muhammad, jangan pelit-pelit (baca shalawat),” tegasnya.

Ia menghimbau kepada umat Islam, terutama jamaah yang hadir dalam acara tersebut, untuk menjadikan shalawat sebagai tradisi yang dibaca setiap hari.

“Karena Allah dan malaikatnya juga membaca shalawat,” ucapnya.

Menurut dia, Nabi Muhammad itu rindu dengan umatnya yang senantiasa berkumpul dan membacakan shalawat untuknya. 

Selain itu, Gus Hayid mengungkapkan, shalawat merupakan perantara seorang Muslim untuk bisa ‘tersambung’ kepada Allah. Jika seseorang tersebut sudah ‘tersambung’ kepada Allah maka ridla Allah akan selalu menyertai orang tersebut.

“Kalau Allah sudah ridla kehidupan kita di dunia, pasti ridla Allah akan mengiringi kita di akhirat,” katanya.

Pengurus Komisi Dakwah MUI Pusat ini juga menjelaskan, seseorang yang membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sekali saja maka Allah sendiri yang akan membalas orang tersebut dengan 10 kali shalawat. Baginya, bentuk shalawat Allah kepada hambanya adalah dengan mengabulkan doa-doa hamba-hambanya tersebut. (Red: Muchlishon Rochmat)