Kisah Bayi Umur Dua Bulan yang Terombang-Ambing di Lautan
NU Online · Senin, 25 Mei 2015 | 13:07 WIB
Langsa, NU Online
Rukiyah (20) pengungsi Rohingya, bersama dengan bayinya yang berusia empat bulan terdampar di perairan Aceh Timur setelah sekitar dua bulan terombang-ambing di laut.
<>
"Selama dua, tiga bulan di kapal karena di Myanmar susah," kata Rukiyah, dengan bahasa Melayu terbata-bata saat ditemui di penampungan sementara pengungsi Rohingya di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, Ahad.
Rukiyah menceritakan, setelah melahirkan bayinya Muhammad Mahin di Myanmar, sekitar usia kurang dari dua bulan dibawa dengan kapal keluar negara tersebut.
Dia terpaksa berlayar bersama seorang adik dan kakaknya dengan kapal nelayan , sedangkan suaminya sendiri sudah lebih setahun bekerja di Malaysia.
"Ada kapal kami ikut saja, tidak tahu dibawa kemana karena hidup di Myanmar susah," katanya.
Rukiyah juga mengaku tidak tahu akan kemana, ia hanya ingin berkumpul dengan keluarganya. Hampir setiap hari suaminya yang berada di Malaysia menelepon menanyakan kabar mereka.
"Kalau telpon sering nangis," katanya sambil memperagakan tangan orang menangis dengan mengusap-usap mata.
Rukiyah adalah salah satu dari 672 pengungsi yang ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa. Di lokasi tersebut terdiri dari 118 laki-laki, 76 perempuan dan 63 anak warga Rohingya dan 425 warga Bangladesh.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat Aceh terus mengulurkan tangan membantu mereka yang berada di empat titik pengungsi di Aceh. (antara/mukafi niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua