Internasional

Korsel Berduka, Ratusan Orang Tewas dan Hilang di Perayaan Halloween Itaewon

Sen, 31 Oktober 2022 | 17:30 WIB

Korsel Berduka, Ratusan Orang Tewas dan Hilang di Perayaan Halloween Itaewon

Ratusan orang dikabarkan tewas dan hilang dalam perayaan halloween yang digelar di Itaewon, Sabtu (29/10/2022) malam. (Foto: Reuters).

Jakarta, NU Online
Korea Selatan diselimuti duka mendalam setelah ratusan warganya meninggal dunia dalam perayaan pesta Halloween di Itaewon, pada Sabtu (29/10/2022) malam.

 

Hiruk-pikuk pesta yang identik dengan labu diukir sedemikian rupa hingga membentuk wajah itu berujung nestapa. 154 orang, termasuk di dalamnya 26 warga negara asing (WNA) dari 14 negara yang teridentifikasi dikabarkan tewas dalam acara yang dirayakan setiap 31 Oktober itu.

 

Tempo mencatat, WNA yang menjadi korban tewas dalam Halloween Itaewon di antaranya 5 orang dari Iran, 4 orang asal Rusia, 2 warga Amerika Serikat dan Jepang. Sementara warga Prancis, Australia, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Thailand, Sri Lanka, dan Austria masing-masing korban satu orang. Tidak ada WNI yang menjadi korban tewas dalam peristiwa ini.

 

355 orang hilang di tragedi Halloween Itaewon
Selain korban tewas dan luka-luka, dilaporkan ratusan orang hilang dalam tragedi Itaewon. Sejauh ini pihak berwenang menerima 355 laporan orang hilang.

 

Dilansir Koreaboo, acara Halloween di Itaewon dihadiri sekitar 100.000 orang. Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kota Seoul mengumumkan bahwa pusat layanan masyarakat Hannam-dong telah menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan dengan total 355 laporan orang hilang saat ini.

 

Cerita saksi mata
Peristiwa maut Halloween Itaewon terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat. Beberapa saksi mata menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali saat malam semakin larut. Banyak dari mereka yang tewas berada di dekat klub malam.

 

“Tepat sebelum pukul 10:20 malam. (1320 GMT), kekacauan terjadi, polisi mulai kewalahan mengatasi itu,” kata saksi mata, bernama Moon Ju-Young, dilansir dari Reuters.

 

Banyak dari korban adalah perempuan usia 20 tahun-an. Ia menggambarkan kekacauan terjadi beberapa saat sebelum ribuan orang berlarian ke arah gang sempit di Itaewon. Keramaian mencapai 10 kali lipat dibandingkan biasanya.

 

“Ribuan warga berbondong-bondong ke satu gang yang sangat sempit dan miring, mereka berdesakan satu sama lain. Beberapa orang mencoba memanjat sisi bangunan untuk menghindari desakan yang terjadi, sementara yang lain berteriak, menangis atau mengerang kesakitan,” ungkap Moon.

 

“Ketika orang-orang di puncak lereng jatuh, itu membuat orang-orang di bawah mereka terguling,” sambungnya.

 

Moon menyaksikan langsung orang-orang tergeletak tak bernyawa, dan merasa kesal kepada orang-orang yang berusaha menerobos kerumunan sembari berteriak ‘dorong, dorong!’.

 

“Saya kesal kepada mereka karena mereka mendorong semua orang tanpa memedulikannya,” ujarnya.

 

Penyebab tragedi Itaewon
The Guardian melaporkan, penyebab pasti dari kerumunan massa masih belum diketahui, tetapi banyak warga yang berspekulasi tragedi memilukan ini terjadi akibat kelalaian pengendalian massa.

 

"Ini pasti terjadi. Seharusnya ada pengendalian massa," kata seorang warga.

 

Namun, dugaan kuat kejadian maut di Itaewon, Korea Selatan disebabkan oleh kerumunan pengunjung saat perayaan Halloween 2022. Keramaian di gang sempit Itaewon membuat banyak pengunjung mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Petugas medis dan warga di sekitar lokasi langsung melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitaion) untuk membantu para korban.

 

Selain kerumunan yang membludak, tragedi Itaewon juga disebabkan oleh bentrokan di tengah kerumunan massa. Pengunjung pun banyak yang dilaporkan menggunakan narkoba.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi