Internasional

Mahasiswa NU Belanda Tagih Janji Kampanye Jokowi-JK Soal Nasib Palestina

NU Online  ·  Rabu, 2 Agustus 2017 | 09:01 WIB

Amsterdam, NU Online
Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Belanda Dito Alif Pratama merespon positif salah satu keputusan sidang komisi Muktamar Ke-33 NU di Jombang terkait dukungan moril dan materil atas upaya mewujudkan negara Palestina merdeka. Ia juga mengingatkan peserta diskusi untuk tidak lupa menagih janji pemerintahan Jokowi-JK untuk merealisasikan janji kampanyenya dulu untuk mendukung kemerdekaan Palestina secara utuh.

Demikian disampaikan Dito pada diskusi publik bertajuk Palestina Merana, Indonesia Harus Bagaimana? di Kampus Vrije Universiteit Amsterdam, Senin (31/7) yang terselenggara atas kerja sama PPI Amsterdam, ILUNI UI, dan KMNU Belanda.

Ia menekankan pentingya peran bangsa Indonesia dalam membantu penyelesaian konflik. Selain karena mayoritas bangsa Indonesia adalah Muslim yang harus membantu saudara Muslimnya di Palestina, bangsa Indonesia dalam konstitusinya juga dengan tegas menyatakan bahwa penjahajan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

“Melalui forum ini, saya juga ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk sama-sama menyatukan suara menagih janji kampanye pemerintahan Jokowi-JK untuk mendukung sepenuhnya kemerdekaan negara Palestina, janji kampanye ini harus dibuktikan dengan langkah politis dan diplomatis yang jelas dan tersistem,” kata Dito.

Pada forum ini, ia menjelaskan kondisi dan suasana konflik yang saat ini tengah terjadi di Israel-Palestina. Ia mengajak para peserta diskusi untuk sama-sama melihat konflik Israel-Palestina bukan semata-mata konflik antaragama, tetapi lebih pada konflik kemanusian.

Menurutnya, serangan-serangan Israel atas Palestina merupakan penjajahan tersistem di era modern.

“Saat kita telah sama-sama memahami konflik ini sebagai konflik kemanusiaan, di mana ada sekelompok manusia yang sedang berjuang untuk mendapatkan hak-hak kemanusiaan dan kebebasanya yang terampas (baca: Palestina), maka yang akan bertanggung jawab untuk meredam hingga menyelesaikan konflik ini adalah seluruh umat manusia, tidak terbatas pada segmentasi satu agama maupun negara,” kata Dito.

Hadir sebagai narasumber aktivis Lakpesdam NU Belanda Hadi Rahmat Purnama (Kandidat Ph.d bidang Transnational Legal Studies, Faculty of Law, Vrije Universiteit Amsterdam) dan Ketua KMNU Belanda Dito Alif Pratama (Kandidat Master bidang Peace, Trauma and Religion, Vrije Universiteit Amsterdam). Forum ini dimoderatori oleh Abdullah Muslich Rizal Maulana (Kandidat Master bidang interreligious studt, Vrije Universiteit Amsterdam). (Red Alhafiz K)