Internasional

Masjid Aladza Dibuka Kembali Setelah Hancur Akibat Perang Bosnia 1992

NU Online  ·  Senin, 6 Mei 2019 | 04:30 WIB

Masjid Aladza Dibuka Kembali Setelah Hancur Akibat Perang Bosnia 1992

Masjid Aladza (Reuters)

Foca, NU Online
Masjid Aladza merupakan salah satu masjid tertua di Bosnia, Eropa. Masjid yang terletak di kota Foca ini dibangun sekitar tahun 1550. Masjid Aladza dianggap sebagai mahakarya arsitektur Turki, mengingat gaya bangunannya yang mirip dengan masjid-masjid yang ada di Turki.

Sejak dibangun, Masjid Aladza terus bertahan sampai beratus-ratus tahun setelahnya. Kemudian, masjid ini dihancurkan pasukan Serbia Bosnia dengan dinamit dalam perang 1992-1995 silam. Selama perang tersebut, ada 12 masjid yang hancur, termasuk Masjid Aladza. 

Dalam konflik tersebut, pasukan Serbia Bosnia sengaja menargetkan Masjid Aladza di Kota Foca sebagai upaya untuk menciptakan negara yang murni secara etnis. Sebagaimana diketahui, Kota Foca terkenal karena pembunuhan massal atas orang-orang non-Serbia pada saat konflik tersebut.

Sebelum perang, jumlah warga Muslim di Kota Foca mencapai 51 persen dari total populasi 41.000 ribu jiwa. Sedangkan saat ini, jumlahnya menyusut menjadi hanya sekitar 1.000-an Muslim yang tinggal di kota itu. Tidak hanya itu, nama Kota Foca juga sempat diganti menjadi Srbinje. Pengadilan Tinggi Bosnia kemudian mengubah kembali nama kota tersebut pada 2004.

Kembali ke Masjid Aladza. Setelah hampir 30 tahun kehancurannya akibat perang 1992, Masjid Aladza kembali dibuka pada Sabtu (4/5) kemarin. Ribuan orang datang dalam acara pembukaan Masjid Aladza tersebut. Sebagai dikutip Reuters, acara pembukaan Masjid Aladza bertujuan untuk mendorong toleransi beragama di antara masyarakat yang terpecah. 

Butuh beberapa tahun untuk merestorasi Masjid Aladza yang hancur tersebut. Bagian struktur dari bangunan asli masjid digali dan dimunculkan kembali, setelah sebelumnya dibuang pada saat perang. Sejumlah negara –termasuk Turki- memberikan bantuan keuangan untuk memperbaiki bangunan bersejarah tersebut.

Tahun lalu, seorang mantan tentara Serbia Bosnia didakwa atas perannya meledakkan Masjid Aladza.

Ketua Komunitas Islam Bosnia Husein Kavazovic memberikan pujian atas dibukanya kembali Masjid Aladza. Ia berharap, orang-orang akan menemukan kedamaian di Masjid Aladza. "Hari ini kita menyaksikan harapan bahwa masyarakat akan menemukan kedamaian lagi di tempat ini," katanya. (Red: Muchlishon)