Gaza, NU Online
Angkatan Darat Israel mengklaim kalau sejumlah peluru mortir telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Selatan Israel pada Selasa (29/5). Namun demikian, sebagian besar peluru itu berhasil dihalau sistem pertahanan Israel.
“Sebagian besar peluru itu bisa dicegat sistem pertahanan Iron Dome,” kata Angkatan Darat Israel, dikutip Reuters.
Memang tidak semua peluru mortir itu berhasil dijinakkan sistem pertahanan Israel, akan tetapi mortir yang lolos itu mendarat di lahan kosong atau ladang pertanian sehingga tidak sampai ‘memakan’ korban jiwa.
Satu mortir meledak di halaman taman kanak-kanak (TK), merusak dindingnya dan menyebarkan puing-puing dan pecahan peluru di sekitar TK tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar satu jam sebelum aktivitas belajar mengajar di TK itu mulai.
Belum ada pihak yang bertanggungjawab serangan ke Israel tersebut. Namun ada tuduhan bahwa yang melakukan itu adalah kelompok militan militan Islam yang menuntut balas tewasnya ratusan warga Palestina oleh tentara Israel baru-baru ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, intensitas kekerasan di sepanjang Jalur Gaza meningkat. Sebanyak 116 warga Palestina tewas oleh tembakan tentara Israel dalam aksi demonstrasi di wilayah itu.
Organisasi Islam yang menguasai Jalur Gaza, Hamas, menyebutkan bahwa serangan tersebut adalah sebagai respons atas kekejaman dan tindakan kriminal yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Di pihak lain, Israel melancarkan serangan balasan. Militer Israel menyerang lebih dari 30 target di Jalur Gaza usai tembakan puluhan peluru martir dari Gaza tersebut. Israel menegaskan bahwa serangan tersebut adalah balasan dari serangan ke wilayah Israel.
Juru bicara Angkatan Darat Israel Jonathan Conricus mengatakan, salah satu target yang diserang adalah infrastruktur militer Hamas dan kelompok militer Palestina lainnya.
“Kami baru saja melakukan serangan udara yang signifikan, dengan menyerang lebih dari 30 target militer yang berbeda milik organisasi militan,” kata Conricus. (Red: Muchlishon)