Internasional

NU Tunisia Promosikan Seni Budaya Nusantara

Kam, 21 April 2016 | 05:30 WIB

Tunis, NU Online
Dalam rangka mengenalkan seni budaya Nusantara ke kancah global, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia menggelar festival budaya (mahrajan tsaqafi) di kampus Fakultas Adab Universitas Manouba, Tunis, Tunisia. Acara ini berlangsung pada Rabu (20/4) siang waktu setempat.

Ratusan pengunjung yang memadati lokasi acara tampak antusias menyaksikan ragam penampilan seperti pencak silat, atraksi debus, tari zapin, tari saman, puisi, dan aneka jenis musik. Semua atraksi kesenian ini dimainkan oleh para kader NU Tunisia. Para pengunjung yang umumnya mahasiswa itu berkali-kali tepuk tangan meriah, atau turut mendendangkan lagu-lagu serta syair shalawat yang ditampilkan.

Di halaman aula lokasi acara, dipamerkan sejumlah kitab karya ulama Nusantara, serta beberapa buku tentang Islam di Indonesia. Di antaranya ada 12 kitab karya Syekh Nawawi Banten, seperti kitab Tafsir Marah Labid, Uqudulujjain, Maraqil ‘Ubudiyah, Tanqihul Qaul, ats-Tsamar al-Yani'ah, dan lain-lain.

Kehadiran kitab-kitab berbahasa Arab karya ulama Nusantara ini sempat menarik perhatian para dosen dan mahasiswa setempat. Terlebih ketika mereka mengetahui bahwa sejumlah kitab itu juga diterbitkan oleh penerbit-penerbit terkemuka Timur Tengah seperti Darul Fikr Beirut atau Mustafa Halbi Kairo.    

Ketua Tanfidziyah PCI NU Tunisia Ahmad Muntaha Afandi menjelaskan bahwa penyebaran Islam di Indonesia  berlangsung secara damai dan tanpa pertumpahan darah. "Yang terjadi adalah akulturasi antara Islam dengan budaya lokal," tutur Muntaha.

Pada masa-masa berikutnya, lanjut mahasiswa S2 Fakultas Adab Manouba ini, perpaduan budaya lokal dengan ajaran Islam tersebut menjadi salah satu faktor penting dalam merekatkan ukhuwah di kalangan umat Islam di Indonesia. Toleransi di tengah keragaman sebagaimana ditunjukkan umat Islam di Indonesia saat ini diharapkan dapat menjadi inspirasi positif bagi umat Islam di dunia Arab, termasuk Tunisia.  

Dalam acara itu, turut hadir Duta Besar RI untuk Tunisia Ronny Prasetyo Yuliantoro, Dekan Fakultas Adab Prof Dr Habib Kazdagli, Wakil Dekan Dr Sourour Lihyani, serta sejumlah dosen dan staf universitas. Selain itu, juga ada Syekh Dr. Shalahudin el Mistawi, mustasyar PCINU Tunisia yang juga mantan Sekretaris Jenderal al Majelis al A'la lis Syuun al Islamiyah, yakni semacam majelis ulamanya Tunisia. (Red: Mahbib)