Internasional

Palestina Krisis Kesehatan Parah, Hanya Lima Dokter Bertahan di RS Al-Aqsa Gaza

Rab, 10 Januari 2024 | 11:00 WIB

Palestina Krisis Kesehatan Parah, Hanya Lima Dokter Bertahan di RS Al-Aqsa Gaza

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di Rumah Sakit Shuhada Al-Aqsa yang juga jadi tempat pengungsi berlindung, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Deir Al-Balah Jalur Gaza tengah, 3 Januari 2024. (Foto: Reuters)

Jakarta, NU Online 

Sistem kesehatan di Gaza, Palestina mengalami krisis yang sangat parah. Dalam laporannya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa hanya ada lima dokter yang dikabarkan masih bertahan di Rumah Sakit Al-Aqsa di wilayah tengah Gaza.


“Hanya lima dokter yang dilaporkan masih berada di RS Al-Aqsa, tempat tim WHO mengirimkan pasokan medis untuk mendukung 4.500 pasien dialisis selama tiga bulan dan 500 pasien yang memerlukan perawatan trauma,” demikian laporan PBB dikutip dari laman resminya, Selasa (9/1/2024). 
 

Koordinator Tim Medis Darurat Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Sean Casey mengatakan bahwa jumlah keseluruhan staf yang masih tersedia di RS Al-Aqsa hanya sekitar 30 orang. Mereka bekerja setiap hari merawat ratusan korban unit gawat darurat (UGD).


Ia melaporkan bahwa dalam beberapa kasus, ratusan pasien, terutama anak-anak, ditempatkan di lantai dan dirawat oleh satu dokter yang bekerja semalaman.
 

“Rumah sakit ini saat ini beroperasi dengan sekitar 30 staf seperti beberapa hari yang lalu. Mereka melihat, dalam beberapa kasus, ratusan korban setiap hari di unit gawat darurat kecil,” katanya.


Ia mengaku bahwa pihak rumah sakit telah berbicara kepadanya dan memohon agar rumah sakit mendapatkan perlindungan. Pihak rumah sakit juga meminta bantuan komunitas internasional agar rumah sakit ini dapat terus beroperasi.


“Salah satu permintaan yang disampaikan oleh direktur rumah sakit tersebut adalah masyarakat internasional perlu memastikan bahwa rumah sakit ini dan rumah sakit lain sejenisnya tetap terlindungi, tidak terkena dampak, tidak dievakuasi, dan dapat terus berfungsi,” katanya.


Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa kebutuhan yang sangat diperlukan di rumah sakit saat ini adalah petugas kesehatan, pasokan medis, dan tempat tidur. Tedros menekankan urgensi untuk melindungi staf medis, pasien, dan keluarga di rumah sakit dari serangan.


“WHO telah menerima laporan meresahkan tentang meningkatnya permusuhan dan perintah evakuasi yang sedang berlangsung di dekat Rumah Sakit Al-Aqsa yang penting di area tengah Gaza, yang menurut direktur fasilitas tersebut memaksa lebih dari 600 pasien dan sebagian besar petugas kesehatan untuk pergi. Lokasi mereka saat ini tidak diketahui,” kata Tedros.
 

Ia mengatakan, pihaknya berencana memfasilitasi pengerahan tim medis darurat yang sangat dibutuhkan untuk mendukung dokter dan perawat di Al-Aqsa yang kewalahan. Hal ini hanya mungkin terjadi dalam lingkungan yang aman.
 

Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah korban harian terendah yang diterima di rumah sakit tersebut adalah 14 orang meninggal dunia dan 48 orang mengalami trauma. Namun dalam beberapa hari terakhir, hal ini telah meningkat secara signifikan, dengan lebih dari 120 kasus trauma dan puluhan korban meninggal setiap harinya karena peningkatan penembakan, luka tembak, luka akibat tertimpa bangunan yang runtuh, dan trauma terkait perang lainnya. 


“Al-Aqsa adalah rumah sakit terpenting yang tersisa di Wilayah Tengah Gaza dan harus tetap berfungsi dan terlindungi untuk memberikan layanan penyelamatan nyawa. Pengikisan lebih lanjut terhadap fungsinya tidak dapat dibiarkan melakukan hal tersebut di tengah trauma, cedera, dan penderitaan kemanusiaan merupakan tindakan yang sangat kejam secara moral dan medis,” ungkap Tedros.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.