Internasional

Pasca Penculikan, Mesir Evakuasi Diplomatnya dari Libya

Ahad, 26 Januari 2014 | 21:15 WIB

Tripoli, NU Online
Mesir telah mengevakuasi para diplomat dan staf kedutaan besarnya di ibu kota Libya Tripoli pada Sabtu setelah lima staf diculik oleh orang bersenjata tak dikenal, kata sumber diplomatik Mesir di Libya kepada Xinhua. 
<>
Sumber, yang berbicara dengan syarat tak disebut jatidirinya, mengatakan, satu pesawat Mesir meninggalkan Bandara Internasional Tripoli membawa semua staf kedutaan dan keluarga mereka. 

Kementerian luar negeri Libya telah mengumumkan penculikan empat staf kedutaan Mesir termasuk atase budaya pada Sabtu, setelah diplomat lain diculik pada Jumat malam. 

Penculikan terjadi beberapa jam setelah pemimpin Ruang Operasi Libya Revolusioner, sebuah kelompok milisi utama, Shaban Hadeia, ditangkap di Mesir setelah pasukan polisi menggerebek rumahnya di kota pantai Alexandria. 

Kelompok milisi Islam berkontribusi atas jatuhnya mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi selama pemberontakan pada tahun 2011.

Hadeia dan keluarganya dikabarkan sedang berada di Mesir untuk berobat.

Seorang pemimpin lain kelompok itu Adel al-Gharyani membantah pihaknya telah menculik diplomat pertama Mesir. Tapi dia menyerukan penguasa Mesir untuk membebaskan komandan mereka atau akan ada "tanggapan kuat" dari kelompok itu. 

Sejumlah warga negara asing telah diculik dan diserang dalam beberapa pekan terakhir. Pasukan keamanan Libya awal pekan ini membebaskan seorang pejabat perdagangan Korea Selatan yang telah disekap selama beberapa hari oleh para penculiknya yang pihak-pihak berwenang mengatakan bahwa penculikannya tak bermuatan politik.

Seorang guru Amerika ditembak mati di Benghazi pada Desember, dan pada Januari, seorang pria Inggris dan wanita Selandia Baru dibunuh di pantai di bagian barat Libya.

Perdana Menteri Ali Zeidan sendiri pernah diculik sebentar oleh bekas milisi pemberontak Oktober lalu.

Pemerintah Mesir mengatakan Jumat bahwa pembicaraan sedang berlangsung untuk mencoba dan mengamankan pembebasan diplomat pertama.

Kepresidenan Kongres Nasional Umum, otoritas politik tertinggi Libya, memerintahkan duta besar di Kairo untuk meminta penjelasan tentang penangkapan Hadeia dan mengusahakan pembebasannya segera.

Libya berusaha keras untuk menyatukan kelompok-kelompok pemberontak yang membantu menggulingkan rezim Qaddafi ke dalam pasukan angkatan bersenjata reguler. 

Telah terjadi serangkaian serangan terhadap misi-misi asing dan juga personel keamanan Libya. Sebagian menyalahkan kelompok-kelompok yang terinspirasi oleh Al Qaida, demikian mengutip laporan AFP dan Reuters. (antara/mukafi niam)