Internasional

PBNU Fasilitasi Unisma Kerja Sama dengan Lembaga Riset Pertanian China

Jum, 5 Juli 2019 | 21:00 WIB

PBNU Fasilitasi Unisma Kerja Sama dengan Lembaga Riset Pertanian China

Profesor Yuguang Du (tengah) menunjukkan berkas MoU dengan Unisma, Kamis (4/7).

Jakarta, NU Online
Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) didorong terus melakukan kerja sama dengan lembaga internasional. Salah satu kerja sama yang telah dimulai adalah antara Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur dengan National Engineering Research Center for Biotechnology (NERCB) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. 

Ketua PBNU Hanief Saha Ghafur menjelaskan permulaan kerja sama dilakukan pada Senin (1/7) di mana Wakil Direktur NERCB yang juga Direktur Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Profesor Yuguang Du beserta rombongan mengunjungi PBNU. Pada kunjungan tersebut, Profesor Yuguang Du dan PBNU melakukan sejumlah pembahasan pengembangan riset di bidang pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi NU.

Hanief menjelaskan Profesor Du adalah ahli pertanian. Sebelum kunjungan ke PBNU dan kemudian Unisma, pihak PBNU telah mengadakan komunikasi intensif dengan Profesor Du. Dari komunikasi yang telah terjalin, sampai pada keinginan Profesor Du untuk mengajak PTNU dalam usaha mengembangkan dan meningkatkan produktivitas pertanian, pendidikan pertanian, dan rekayasa biologi tumbuhan.

"Berdasarkan permintaan itulah PBNU mengarahkan kunjungan Profesor Du ke Unisma yang mempunyai Fakultas Pertanian tertua di lingkungan PTNU. Dan, pada hari ini Prof Du menandatangani MoU dengn Unisma dalam bidang tersebut," kata Hanief saat perbincangan dengan NU Online, Kamis (4/7) malam.

Menurut Hanief, Profesor Du juga menyatakan kesediaan untuk memberika beasiswa, membimbing disertasi, dan kolaborasi riset bersama dengan Unisma. "Profesor Du juga akan mengundang PBNU dan pimpinan Unisma untuk menandatangani Letter of Implementation di Beijing pada bulan September tahun ini," imbuhnya.

Hanief berharap kerja sama tersebut nantinya dapat memicu kampus NU lainnya yang memiliki Fakultas Pertanian untuk menerapkan kerja sama serupa. Kerja sama perguruan tinggi dengan lembaga riset luar negeri, kata Hanief, memiliki nilai akreditasi yang lebih besar daripada kerja sama antara perguruan tinggi dengan sesama perguruan tinggi atau universitas, atau antara perguruan tinggi dengan lembaga riset dalam negeri.

"Terlebih lagi bila MoU itu terimplentasi nyata dalam riset-riset kolaborasi antara NERCB dengan Unisma dan PTNU lainnya," paparnya.

Selain itu, Hanief juga mengabarkan, saat kunjungan di Unisma, Profesor Du menyampaikan orasi di hadapan pimpinan, dosen, dan mahasiswa Fakultas Pertanian Unisma. Judul orasinya adalah Current Development Trends in Plant Protection and Immunity. (Kendi Setiawan)