PCINU Mesir: Ekonomi Syariah Harus Dikaji Lebih Mendalam
NU Online · Kamis, 8 September 2016 | 02:01 WIB
Kairo, NU Online
Sistem ekonomi Islam atau ekonomi syariah kian berkembang pesat di Indonesia. Lembaga keuangan syariah macam asuransi, koperasi, hingga bank-bank syariah kini telah tumbuh subur di seantero Tanah Air. Ekonomi syariah pun selalu menjadi topik yang hangat dan menarik untuk diperbincangkan serta didiskusikan.
Menimbang fakta itu, PCINU Mesir menggelar seminar Akbar Ekonomi Syariah bertajuk “Solusi Sistem Ekonomi Global; Hari Ini dan Masa Akan Datang.” Bertempat di Auditorium Auditorium Rumah Limas KEMASS (6/9), seminar ekonomi syariah ini menghadirkan Tubagus Manshur (Dosen UGM, auditor, akuntan dan pakar ekonomi syariah) dan Nur Fuad Shofiyullah (Staf Fungsi Ekonomi KBRI Kairo).
Seminar dihadiri para pengurus dan segenap Syuriah PCINU Mesir, serta dihadiri para peminat kajian ekonomi syariah yang ada di Mesir. Dalam sambutannya, Ketua PCINU Mesir Ahmad Muhakam Zein mengatakan bahwa sistem ekonomi syariah yang konon merupakan solusi dari krisis ekonomi global masih harus dikaji lebih mendalam.
Sebab, kata dia, ada beberapa dari sistem ekonomi syariah yang dalam praktiknya lebih “konvensional” dari bank konvensional. “Semoga setelah mengikuti seminar, kita jadi tahu masing-masing keunggulan dan kelemahan bank konvensional ataupun bank syariah. Sehingga, nantinya akan lahir pakar ekonomi Islam dari alumni al-Azhar yang bisa turut memberi sumbangsih untuk kemajuan ekonomi di Tanah Air,” pungkasnya.
Meski sempat molor dari jadwal seharusnya, seminar tetap berlangsung gayeng dan menarik. Dua narasumber membeberkan ekonomi konvensional maupun ekonomi syariah, dari berbagai sisinya. Selain itu, Tubagus Manshur dengan halus dan apik membawa hadirin pada ranah realita ekonomi syariah global masa sekarang hingga masa mendatang.
Begitu pula Fuad yang menyuguhkan fakta bahwa sistem ekonomi syariah sebagai sebuah produk masih harus terus kita sempurnakan. Contohnya, kalkulator (hasil) sistem murobahah yang pada kenyataannya justru masih lebih tinggi dari sistem ekonomi konvensional. “Sebab, yang namanya pemodal di mana-mana enggak mau rugi. Dari satu contoh ini, tentunya tugas kita semua untuk mengawal agar transaksi bank syariah benar-benar sesuai dengan syariat,” tegas pak Fuad.
Untuk diketahui, seminar yang berlangsung selepas maghrib itu didahului dengan acara khataman Al-Quran oleh para anggota PCI JQH (Jam’iyyah Qurra’ wa al-Huffadz) NU Mesir. Dalam prosesi khataman tersebut, dilaksanakan pula pelantikan pengurus PCI JQH masa bakti 2016-2018 oleh Ketua Tanfidziah PCINU Mesir.
Usai penyampaian materi serta tanya jawab seputar dunia ekonomi, acara dipungkasi dengan doa, penyerahan piagam, sesi foto-foto dan makan bersama. (Am Zen/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua