Internasional HARI SANTRI 2016

PCINU Sudan Kaji Qur’an Bersama Habib Muhammad Hasan dan Syekh Khalid

Sen, 10 Oktober 2016 | 16:02 WIB

Khartoum, NU Online
Dalam rangka menyambut Hari Santri 2016, PCINU Sudan menggelar kajian Qur’an dengan mengundang dua narasumber dari Yaman yaitu Habib Muhammad Hasan bin Abdul Qadir Assegaf dan Syekh Kholid bin Mukarromah Ubad. (07/10).

Acara yang dimotori LPQ (Lembaga Pengkajian Qur’an) ini, dihadiri oleh segenap mahasiswa, mustasyar, dan juga Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Sudan, Saleh al-Djufri.

Sebelum Kajian Qur’an dimulai, dilantunkan bacaan shalawat yang diiringi tim hadrah JSQ dan dipimpin langsung oleh Habib Muhammad Hasan. 

Dalam ceramahnya, Murid Habib Umar bin Hafidz ini berwasiat agar menjadikan Al-Qur’an sebagai dzikir (mengingat keagungan Allah) karena hati tidak akan merasa tenang kecuali dengan berdzikir kepada Allah.

“Saya sangat menyayangkan kepada para hafidz yang hanya bisa sebatas menghafal Al-Qur’an. Tapi belum bisa memahami maksud dari isi kandungan Al-Qur’an beserta ruhnya. Lantas, bagaimana cara kita mengaplikasikannya? Kuncinya adalah ikhlas lillahi ta’ala, mahabbah bil qur’an, menjaga akhlak, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah,“ kata Habib Hasan.

Dilanjutkan dengan tausiyah dari Syekh Khalid bin Mukarromah Ubbad, Murid dari Habib Abu Bakar Ali Masyhur ini memulai ceramah dengan menjabarkan keindahan syamail muhammadiyah (karakteristik Rasulullah).

Ia mengatakan, bahwasanya Al-Qur’an dari Al-Fatihah sampai An-Nash adalah mukjizat. Mukjizat dari segi bahasanya, balaghahnya, ilmu kalamnya, dan gaya penyampaian kisah-kisah terdahulu. Sastra Al-Quran begitu tinggi, saking tingginya Allah menantang kaum kafir hingga manusia akhir zaman untuk membuat hal yang serupa dengannya walau hanya satu ayat.

“Allah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan derajat bahasa Arab begitu agung dan begitu mudah untuk dipahami dan dilafadzkan. Muatan kompleksitas bahasa Arab begitu sangat luas dan dalam. Maka tak heran jika dasar kunci dalam Al-Qur’an adalah bahasa Arab,” ungkap Syekh Khalid.

Acara berlangsung dengan khidmat, diakhiri dengan penyerahan penghargaan kepada Habib Muhammad Hasan oleh Mustasyar PCINU Sudan Afifullah Rifai, dan Syekh Khalid oleh Rais Syuriyah PCINU Sudan, Ribut Nur Huda. (Fendy/Mukafi Niam)